Cerita
Budi Pekerti 128
Insan Mulia Perhatian Terhadap Orang Lain
Saya pernah tinggal di rumah Guru Yang Shu-fen selama
setengah tahun, guru sangat perhatian terhadapku. Beliau khawatir saya tidak
punya uang selama kurun waktu tersebut, maka beliau meletakkan sebuah dompet di
atas kulkas, sambil berkata: “Jika tidak punya uang, ambil sendiri ya.”
Kita juga dapat merasakan bahwa senior ini selalu
memikirkan diri kita, jangan sampai kita benar-benar tidak punya uang, lalu
tidak enak hati mengatakannya, jadi menggunakan cara yang bijak, bagaimana
supaya dirimu dapat memecahkan masalah dengan mudah. Namun saya tidak
menggunakan uang tersebut, oleh karena setelah lebih dari sebulan menetap di
rumah guru, saya sudah pergi mengajar, sudah punya pemasukan.
Saya sering bepergian dengan pesawat, juga tak jarang
bepergian naik pesawat bersama Guru Yang. Guru Yang mempunyai sebuah kebiasaan,
sebelum naik ke pesawat, beliau pasti akan mengonfirmasi kondisi pesawat apakah
sudah layak terbang ke kru pesawat terlebih dulu. Dan beliau pasti akan
menghitung durasi waktu penerbangan. Jika penerbangan Internasional, maka waktu
yang ditempuh akan lebih lama dan waktu tempuh untuk penerbangan domestik lebih
pendek.
Setelah mengetahui waktu tempuh penerbangan, barulah tahu
waktu yang tepat meminta orang menjemput ke bandara, sehingga orang yang datang
menjemput, tidak akan menunggu terlalu lama. Ketika di mana pun berada, kita
selalu memikirkan orang lain, maka orang lain juga akan berbuat hal serupa
terhadap diri kita.
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
(Kompilasi Seputar Kehidupan)
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
【生活集锦】
仁者恤人
我曾经在杨老师家住了半年的时间,老师对我很关怀。她怕我在这段时间没有钱用,她就在冰箱上面放了一个钱包,她随口说了一句:「没有钱自己拿。」我们也可以感受到,这位长者处处都在替你著想,唯恐你真的没钱很难受,又不好意思开口,她就做得很善巧,让你可以很方便地解决问题。而我并没有去使用它,因为我在老师家住了一个多月就去教学了,所以就有钱用了。
我常常搭飞机,也常常跟杨老师一起搭乘。杨老师有一个习惯,她在上飞机以前,一定会跟对方确认飞机是否在正常飞行。而且一定会计算时间,假如是国际线时间就会比较久,国内线就比较短,在此时间内再请对方来接机,这样人家就不会等太久。当我们处处替人著想,他人就会处处替我们著想。
【德育故事 ~ 小故事 真智慧】
~蔡礼旭老师 讲述~