Wednesday 29 July 2020

76 Memperlakukan Almarhum Seperti Saat Beliau Masih Hidup


Cerita Budi Pekerti 76

Memperlakukan Almarhum Seperti Saat Beliau Masih Hidup

 

‘Memperlakukan almarhum seperti saat beliau masih hidup’, sikap kita memperlakukan mendiang Ayahbunda adalah serupa dengan ketika mereka masih hidup, tidak boleh berbeda. Bukan karena ayahbunda telah tiada maka harapan dan didikan mereka ke kita juga ikut berubah, malah kita harus berusaha lebih keras, agar bisa membalas budi ayahbunda yang telah membesarkan dan mengasuh kita.

 

Ada seorang anak kecil yang kebetulan nenek luarnya meninggal dunia, mereka sedang duduk di mobil jenazah dan pamannya membawa abu kremasi neneknya. Jalanan yang mereka lewati bergelombang dan tidak rata, pamannya segera berkata pada pengemudi mobil: “Tolong setirnya pelan sedikit, karena Bunda saya tidak terbiasa duduk di mobil yang jalannya cepat.”

 

Anak ini terharu melihatnya, ketika kembali ke sekolah dia berkata pada gurunya: “Guru, tindakan paman saya apakah sudah memperlakukan almarhum seperti saat beliau masih hidup?” Maka itu, kita tidak boleh meremehkan anak-anak, mereka memiliki daya tangkap yang cepat.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

         ( Seputar “Bakti dan Hormat” )

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

教化实例   ~ 【孝敬篇】

事死者 如事生

  

‘事死者,如事生’。侍奉已故父母的态度,跟在生前的态度,绝对没有两样。父母对我们的期许跟教诲,绝对不会因为父母离去而有所改变,甚至要更加努力才对,要对得起父母的养育之恩。有一位小朋友刚好他的外婆去世了,他们坐在灵车里,他的舅舅端着他外婆的骨灰。在路上比较颠簸,他的舅舅马上就跟开车的人说:‘你开慢一点,因为我母亲不习惯坐快车。’孩子看了也很感动,回到学校就跟老师说:‘老师,我舅舅的行为是不是事死者如事生?’所以,我们不要轻视孩子,孩子是很有悟性的。

 

德育故事 ~ 小故事 真智慧

      讲述  ~  蔡礼旭老师

 

75 Ayah Berbakti Dan Anak Berbudi Luhur


Cerita Budi Pekerti 75

Ayah Berbakti Dan Anak Berbudi Luhur

 

Sembahyang leluhur harus dilakukan dengan tulus dan sepenuh hati, tata cara sembahyang juga tidak harus rumit, namun yang pasti harus dilakukan secara rutin setiap tahunnya, menjadi teladan bagi anak-anak.

 

Ada seorang ayah yang sangat berbakti, selalu menjaga dan merawat ayahbundanya dengan penuh perhatian, kemudian ayahbundanya meninggal, dia mengatur waktu untuk pergi berziarah, kedua anaknya memperhatikannya dan mengingatnya di hati mereka.

 

Suatu hari di Taman Kanak-Kanak, mereka diberi satu orang satu buah permen, permen-permen ini sangatlah lezat, kedua anak ini tidak langsung memakannya, namun membawanya pulang untuk diberikan kepada ayah mereka.

 

Ayah mereka sangat terharu, putranya lalu berkata: “Papa, ketika Kakek dan Nenek masih hidup, setiap kali ada makanan, Papa selalu memberikannya terlebih dulu untuk Kakek dan Nenek; meskipun Kakek dan Nenek sudah meninggal, Papa masih sering membawa makanan untuk sembahyang, hari ini di sekolah kami memberikan dua buah permen, sudah seharusnya saya memberikannya untuk Papa.”

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

        

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

教化实例   【孝敬篇】

父孝子贤

  

祭祀要尽心诚意,祭祀的仪式不一定要很复杂,但是一定要持之以恒,做一个榜样让孩子来学习。有一位父亲很孝顺,侍奉父母非常周到,后来父母去世了,他固定时间去扫墓,他的两个孩子都看在眼里。有一天幼儿园发给他们一人一颗糖果,都是很好吃的糖果,孩子们没有当场把糖果吃下去,而是拿回家给爸爸吃。他父亲看了也很感动,儿子就说:‘爸爸,爷爷、奶奶在的时候,你每次有东西都会先给爷爷、奶奶吃;纵使爷爷、奶奶已经去世了,你也常常还带东西去祭祀,今天我们学校发了两颗糖果,我应该让给爸爸吃。’

 

德育故事 ~ 小故事 真智慧

     讲述  蔡礼旭老师


74 Jangan Melupakan Budi Kebajikan Ayahbunda


Cerita Budi Pekerti 74

Jangan Melupakan Budi Kebajikan Ayahbunda

 

Ada seorang anak perempuan sedang bertengkar dengan bundanya, dia pun minggat dan tidak lagi pulang ke rumah. Sepanjang hari anak ini tidak makan, kelaparan setengah mati, dia berjalan ke depan sebuah kedai mie, melihati mie itu sambil meneteskan air liur.

 

Bos wanita pemilik kedai mie ini melihatnya lalu memanggilnya kemari, dia bilang: “Ayo ke sini, saya traktir kamu semangkok mie, tidak perlu bayar kok.” Ketika anak perempuan ini sedang makan mie, tiba-tiba saja dia menangis. Bos wanita ini bertanya padanya: “Mengapa kamu menangis?”

 

Anak ini bilang: “Kamu begitu baik padaku, bahkan memasaknya sendiri untukku. Saya sedang bertengkar dengan mama saya, makanya saya minggat.” Bos wanita berkata padanya: “Saya baru memasak semangkok mie untukmu, kamu sudah begitu terharunya, sedangkan mama-mu sudah masak berapa mangkok untukmu, kenapa kamu melupakannya?”

 

Maka itu, seseorang jika sudah bertindak gegabah saat sedang marah, seringkali melupakan budi kebajikan Ayahbunda dan budi kebajikan semua orang yang mengasihinya.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

         ( Seputar “Bakti dan Hormat” )

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

教化实例   ~ 【孝敬篇】

勿忘至亲恩德

  

有个小女孩跟母亲吵嘴,自己就跑出来,不再回家去。整天都没吃饭,饿得半死,走到一家面摊前面,她看着那些面直流口水。面摊老板娘一看就把她叫过来,她说:‘来!我煮碗面请你吃,不要钱。’当那个小女孩在那边吃面的时候,突然就掉下了眼泪。老板娘问她:‘你哭什么?’她说:‘你对我这么好,还亲自煮面给我吃。我跟妈妈吵架,我就跑出来了。’老板娘跟她说:‘我才煮一碗面给你,你就感动成这样,你妈妈帮你煮过多少碗面,你为何都忘记了?’所以,人在意气用事时,往往会忘了父母的恩德,忘了所有爱护我们的人的恩德。

 

德育故事 ~ 小故事 真智慧

     讲述  ~  蔡礼旭老师

 

73 Bakti dan Hormat Adalah Tangga Menuju Sukses


Cerita Budi Pekerti 73 

Bakti dan Hormat Adalah Tangga Menuju Sukses

 

Setiap kali mengajar, di pelajaran pertama saya akan menggambar dan bertanya pada para murid: “Anak-anak sekalian, ini apa?” Saya beritahu mereka ini adalah puncak gunung es, puncak gunung es ini hanya menempati 5% dari gunung es itu sendiri. Saya bertanya apakah mereka pernah melihat gunung es? Anak-anak ini bilang pernah melihatnya. Saya bilang yang mereka lihat hanyalah puncaknya saja. 95% dari gunung es ini berada di dalam laut, masih belum berkembang.

 

Potensi (kemampuan) manusia serupa dengan gunung es, telah terkubur sebagian besarnya. Bagaimana supaya 95% ini bisa berkembang? Hari ini guru akan memberi kalian dua buah kunci guna mengembangkan kemampuan. Kunci pertama adalah ‘Berbakti’, dan kunci kedua adalah ‘Kesusilaan’. Inti dari kesusilaan adalah rasa hormat.

 

Saya memberitahu mereka, pada zaman dulu Kaisar Shun bisa sangat bijaksana dikarenakan sikap baktinya. Oleh karena moralitas dan kebijaksanaannya yang tinggi, seluruh rakyat di negerinya mencintai, menghormati dan meneladaninya, maka itu kemampuannya berkembang dengan sangat baik.

 

Yang kedua adalah kesusilaan dan rasa hormat. Saya bilang ke anak-anak, oleh karena guru kalian ini sangat sopan, makanya bisa kenal dengan Paman Lu, dan dapat belajar dari kebijaksanaan dan pengalaman beliau, supaya bisa terus mengembangkan kemampuan diri sendiri.

 

Usai pelajaran pertama, mulai ada perubahan pada anak-anak. Sejak hari itu, ketika bertemu dengan guru dan orang tua murid lainnya, mereka akan membungkuk dan menyapa. Oleh karena itu, mengajarkan kebaikan jangan terlalu berlebihan, mulailah dari yang paling sederhana! Asalkan bersedia membungkuk, maka pada akhirnya kebaikan ini dapat dikembangkan dari luar ke dalam.

 

Banyak orang mengatakan bahwa, ada beberapa orang berbuat baik hanya ingin memperoleh balasan baik. Apa yang salah jika ingin memperoleh balasan baik? Selama yang dia lakukan dapat memberi manfaat bagi orang lain, inilah yang disebut ‘Melihat orang berbuat baik segera jadikan teladan’. Pada awalnya dia berbuat baik memang ada tujuannya, lalu melihat banyak sekali orang yang memprihatinkan, maka hati baiknya yang semula sudah ada akan timbul dengan sendirinya.

 

Apabila kita hanya berdiri saja dan berkata bahwa dia berbuat baik hanya ada maunya. Bukankah kita hanya melihat kesalahan orang lain, sedangkan kita sendiri tidak berbuat apa-apa, lalu apa hak kita mengkritiknya! Maka itu, ketika orang lain sudah berbuat baik, walaupun dia ada maunya ataupun tidak, kita seharusnya memuji dan ikut bersukacita dengan jasa kebaikannya. Orang yang berbuat baik ini akan merasa terdorong dan tanpa diminta dia pun akan semakin bersukacita melakukannya. Inilah dua buah kunci pembuka kebijaksanaan yang saya berikan untuk anak-anak. Kapankah kunci ini bisa digunakan? Tidak ada batasan usia untuk kedua buah kunci ini, di usia 80 tahun juga bisa.

 

Ketika saya memberi ceramah di Hangzhou, ada seorang senior berusia 70 tahun, pada hari ke-4, saat sedang beristirahat di tengah ruangan, beliau menghampiri dan menyampaikan sebuah kalimat. Dia bilang: “Guru Cai, pelajaran pertama dalam hidup manusia adalah ajaran bakti, saya baru memulainya di usia 70 tahun.” Baru dimulai maka belum terlambat. Konfusius berkata: “Kebenaran telah dipahami, mati pun tiada menyesal.” Apabila sudah memahami kebenaran dan bersungguh-sungguh mengamalkannya, maka satu masa kehidupan ini takkan dilewati dengan sia-sia.

 

Ketika saya memberi ceramah di Shanghai, baru saja selesai berbicara tentang ‘Prinsip berbakti’ di hari pertama, ada seorang senior berusia 60 tahun yang datang bersama putranya. Usai mengikuti pelajaran di hari pertama, sebelum makan, senior ini begitu bersemangatnya menghampiri kami para guru. Dia bilang akhirnya dia paham mengapa dia melatih diri sudah belasan tahun masih merasa tidak ada peningkatan? Belajar bagaimanapun masih merasa sebutir hati ini tidak cukup tulus dan hormat, selama ini tidak bisa menemukan penyebabnya.

 

Usai mendengar ‘Prinsip berbakti’, barulah dia tercerahkan, ternyata lantai pertamanya masih belum tertutup baik, dia sudah menutup lantai yang ketiga. Dulu dia sempoyongan karena tidak memiliki landasan, akhirnya sekarang dia menemukan penyebabnya. Setelah paham dan hati tenteram, barulah setiap langkah yang diambilnya akan teguh dan kuat.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

         ( Seputar “Bakti dan Hormat” )

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

教化实例   ~ 【孝敬篇】

孝敬是成功人生的阶梯

  

我每次给孩子们上课,第一节课我就画了一张图问他们:‘诸位小朋友,这是什么东西?’我跟学生说这是冰山,是冰山的一角,冰山的一角只占冰山的百分之五。我问他们是否见过冰山?他们都说见过。我告诉他们,你们见到的冰山只是冰山的一角。全部的冰山百分之九十五在海底,还没有开发。人的潜力就跟冰山一样,大部分都被埋没了。怎样才能把这百分之九十五开发出来?老师今天送你们两把开发潜能的钥匙。第一把是‘孝顺’,第二把是‘礼貌’。礼貌的本质就是恭敬心。我告诉他们,古代舜王就是因为孝顺,所以智慧很高。不但智慧很高,还因为他的智慧和德行赢得全国人民的爱戴、推崇以及效法,所以他的潜力发挥得非常好。第二个是礼貌、恭敬。我跟小朋友说,老师因为很有礼貌,所以认识卢叔叔,就能学到他的智慧和经验,使自己的能力不断地开发出来。

 

那一节课讲完了,孩子们都有转变。从那一天起,看到老师、其他家长时,孩子们都会鞠躬问好。因此,教人之善勿太高,从最浅近处教起!只要肯鞠躬,鞠到最后,就由外化到内了。很多人都说,有些人去行善都想要得到好的果报。想要有好的果报有什么不好?只要他做出来的事,可以让其他人得到好处,就是‘见人善,即思齐’。他最初行善是有目的,后来看到很多可怜的人,他那颗本来善良的心就自然引发出来。假如我们只站在旁边说,他是有求而行善。我们只是在看别人的过失,自己却停在原地不动,那我们又有什么资格去批评人家!所以,当别人已经在行善,无论他有求、无求,我们都应该称赞,随喜功德。那行善的人就会受到极大的鼓舞,自然而然愈做愈欢喜。这就是我送给孩子们开智慧的两把钥匙。

 

何时可以开智慧?这两把钥匙没有年龄的限制,八十岁也行。我在杭州演讲时,有位长者七十岁,我讲到第四天,在中场休息时,他过来跟我讲了一句话。他说:‘蔡老师,人生的第一课是孝道,我七十岁才开始上。’有开始就不晚。孔夫子说:‘朝闻道,夕死可矣。’只要明白道理,真正去做,这一生绝不空过。

 

我在上海演讲时,第一天刚好把‘入则孝’讲完,有一位长者六十岁,带着儿子一起来听。第一天上完课,吃饭以前,他就到我们老师这边,心情很激动。他说他终于知道他修身十多年,为什么还觉得修不上去?怎样学都觉得这一颗心还是不够真诚、恭敬,一直找不到原因。听完‘入则孝’之后,他才恍然大悟,原来他第一层楼没有盖好,就盖第三层了。他从前摇摇晃晃就是没有基础,现在终于找到原因。理得而心安,从此以后,他所跨出的每一步才会扎实有力。

 

德育故事 ~ 小故事 真智慧

     讲述  ~  蔡礼旭老师

 

Tuesday 21 July 2020

72 Bersujud Berterima Kasih Pada Budi Ayahbunda


Cerita Budi Pekerti 72
Bersujud Berterima Kasih Pada Budi Ayahbunda

Di Haikou, Tiongkok, ada seorang murid, gurunya sangat serius mengajari mereka ‘Di Zi Gui’, maka ketika pulang merayakan Tahun Baru Imlek, dia ingin bersujud pada ayahbundanya, berterima kasih pada ayahbunda yang telah merawatnya sepanjang tahun ini.

Lalu anak ini menyajikan dua cangkir teh dan bersiap keluar ruangan, sebelum teh disajikan dia merasa jantungnya berdetak cepat, agak sedikit takut. Alhasil dia masih belum keluar, datanglah beberapa tamu, dia pun melangkah mundur, semakin malu saja rasanya. Namun dia mengumpulkan lagi keberaniannya, teringat pada didikan gurunya, harus bersungguh-sungguh dilaksanakan.

Dia pun membuka pintu dan langsung berjalan ke hadapan ayahbundanya, kemudian dia berlutut. Pada awalnya semua kerabat ini sedang asyik berbincang, melihat anak ini berlutut, suasana jadi hening. Entah kekuatan apa yang membuat semua orang jadi membisu dengan sendirinya.

Kemudian anak ini berkata: “Terima kasih atas budi Ayah dan Bunda telah membesarkan diriku, pada permulaan Tahun Baru Imlek ini, semoga Ayah dan Bunda selalu sehat dan panjang umur.” Usai berkata dia bersujud tiga kali pada ayahbundanya. Para tamu yang menyaksikan menjadi terharu, tindakan anak ini juga tengah mempengaruhi orang dewasa.

Setelah kembali ke asrama sekolahnya, anak ini menulis sebuah artikel, dia bilang dia merasa sangat gugup ketika ingin berterima kasih pada ayahbundanya, namun ketika sudah berlutut, mendadak pikirannya menjadi jernih. Maka itu, langkah pertama memang agak sulit dilakukan, namun asalkan berani mengambil langkah pertama ini, maka langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
         ( Seputar “Bakti dan Hormat” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

教化实例   ~ 【孝敬篇】
跪谢亲恩

海口有一位学生,他的老师很认真教他们《弟子规》,所以他过年回家,就想着要礼拜父母,感谢父母这一年对他的照顾。这个孩子就端了两杯茶,在房间里准备走出来,在他还没有端出来以前,感觉得心里扑通扑通的乱跳,有些胆怯。结果还没有走出来,就来了一些客人,他便更退却了,愈来愈不好意思。不过他又鼓起勇气,想起老师的教导,我们要认真去做。所以,就把门打开,直接走到父母面前,孩子就突然跪下来。所有的亲人本来还在聊天,孩子这一跪下,一片寂静。不知道是什么力量,所有的人很自然的都闭口不言。然后这个孩子就说:‘感谢父母这一年来的养育之恩,在这新一年的开始,祝父母健康长寿。’说完就给父母顶礼三拜。结果旁边的人看了都很受感动,孩子的行为也在影响大人。

这个孩子回学校以后,写了一篇文章,他说他要去感谢父母的时候非常紧张,但是他一跪下去的时候,突然觉得脑子清醒了。所以,跨出第一步比较困难,但是只要有勇气敢于跨越出第一步,就会愈做愈好。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师

71 Memelihara Hati Hormat Anak


Cerita Budi Pekerti 71
Memelihara Hati Hormat Anak

Ada banyak sekali murid yang membaca Klasik, semuanya mempelajari ajaran insan suci dan bijak. Kami pun bertanya pada mereka, mengapa membaca Klasik? Mereka akan menjawab: “Saya ingin menjadi seorang insan suci, karena dengan membaca Klasik dapat menjadi insan suci dan bijak.” Lalu guru membuat peraturan untuk mereka, setiap hari pukul tujuh pagi mesti membaca ‘Di Zi Gui’, maka mereka akan bangun tidur pukul setengah tujuh, dan mulai membaca pada pukul tujuh.

Pada saat malam Tahun Baru anak-anak akan tidur lebih larut, ayahbunda khawatir anaknya tidak cukup tidur, sehingga alarm diperlambat satu jam. Alhasil si anak yang mesti bangun pukul enam atau tujuh, sekali lihat alarm baru pukul lima sekian, lanjut tidur lagi.

Oleh karena merasa ada yang tidak beres, sebab setiap manusia mempunyai jam biologis mereka sendiri, si anak pun keluar dan melihat sudah hampir pukul delapan, anak ini langsung menangis keras: “Sudah hampir pukul delapan, saya masih belum membaca ‘Di Zi Gui’.”

Anak-anak mengembangkan kebiasaan yang baik sejak kecil, merupakan bentuk rasa hormatnya terhadap guru, terhadap janjinya sendiri, maka tidak berani melalaikannya.

Maka itu, baik tidak ayahbunda berbuat demikian? Tidak baik, ini bertolak belakang dengan pendidikan. Meskipun waktu tidur berkurang, namun anak-anak telah membentuk kebiasaan hidup yang disiplin, ini juga merupakan rasa hormatnya pada guru dan sikap menghormati ajaran insan suci dan bijak.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
         ( Seputar “Bakti dan Hormat” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

教化实例   ~ 【孝敬篇】
长养孩子的恭敬心

很多读经的孩子,都薰习圣贤的学问。我们问他,为什么要读书?他们会回答说:‘我要作圣人,因为读书志在圣贤。’老师跟他们规定,每天七点要念《弟子规》,所以他们都是六点半就起床,每天固定七点就开始读诵。在过年期间孩子睡觉比较晚,父母唯恐孩子睡不够,就把闹钟转慢一个小时。结果孩子在六、七点的时候醒过来,一看闹钟才五点多,又继续睡。后来觉得不大对劲,因为每个人都有自己的生理时钟。因此他就走了出来,一看已经快八点了,孩子立刻放声大哭说:‘快八点了,我还没念《弟子规》。’孩子从小养成好习惯,这其中还包含了对于老师的恭敬,对于自己的承诺,不敢忘失。

所以,父母这样做好不好?不好,这是反教育。虽然少睡一点时间,但是孩子却形成了很有规律的生活习惯,甚至这也是对老师的恭敬、对圣贤教育恭敬的态度。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师


70 Mendidik Anak Menghormati


Cerita Budi Pekerti 70
Mendidik Anak Menghormati

Ada seorang guru, anaknya sedang mengetuk pintu, lalu ibu mertuanya (nenek dari anaknya) menghampiri, mungkin ingin memanggil cucunya untuk makan. Alhasil cucunya membentak nenek: “Jangan berisik!” Si anak tidak menghormati neneknya. Pendidikan sangatlah penting, mesti “Hati-hati di awal”, setelah menemukan ada yang salah harus segera ditangani, jika sudah menjadi kebiasaan akan sulit mengubahnya.

Guru ini sangat peka, segera dia membuka pintu dan berkata pada anaknya: “Minta maaf pada nenek.” Dengan cepat dia mengoreksi tidak adanya rasa hormat dalam ucapan anaknya. Bagaimanapun anaknya tidak bersedia meminta maaf. Akhirnya neneknya berkata: “Cuaca begitu panas, buat apa meminta maaf.” Di saat seperti ini, adalah sedang menguji kebijaksanaan kita sebagai ayahbunda.

Melihat anaknya tidak bersedia meminta maaf, bundanya segera berkata: “Mama, anak tidak terdidik dengan baik adalah tanggung jawab saya, saya minta maaf pada Mama.” Bundanya baru selesai bicara, putranya sudah meneteskan air mata. Apa arti dari air mata ini? Timbul rasa malu di hatinya.

Ibunda berkata lagi pada anaknya: “Lihatlah, kamu tidak hormat pada nenek, namun nenek masih saja memikirkanmu, takut kamu kepanasan, bisakah kamu melihat hati nenek adalah memikirkanmu setiap saat?” Seorang menantu membantunya bicara, nenek pun terharu mendengarnya. Maka itu, hubungan antara ibu mertua dan menantu perempuan menjadi sangat baik karena masalah ini. Nenek merasa menantunya dapat memahami isi hatinya.

Selanjutnya ibunda berkata pada anaknya, malam ini tulislah di buku harianmu, renungkan baik-baik kesalahanmu. Malam hari anak ini menulis di buku hariannya, dia menulis ada dua ‘Saya’, yang satu adalah ‘Saya yang sangat baik’, dan satunya lagi adalah ‘Saya yang tidak baik’, yang baik dan yang tidak baik sedang tarik menarik. Di usia muda sudah ada pergumulan sedemikian di hatinya, setelah dewasa akan ada lebih banyak lagi.

Namun apabila hati bakti ini sudah berakar sangat dalam dan kokoh sejak masih kecil, maka kehidupan si anak tidak akan ada pertentangan, juga tidak akan melakukan sesuatu yang disesali diri sendiri hanya karena tidak hormat dan tabiatnya yang buruk. Maka itu, saat anak melakukan kesalahan, sebagai ayahbunda harus peka dan bisa segera mendidiknya.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
         ( Seputar “Bakti dan Hormat” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

教化实例   ~ 【孝敬篇】
循循善诱教恭敬

有一位老师,她的孩子在门口给她敲门,她的婆婆(孩子的奶奶)就走过来,可能是要叫孙子吃东西。结果她孙子马上就顶撞了奶奶一句话:‘你别吵了!’孩子对奶奶不恭敬。教育非常重要,要‘慎于始’,一经发现就要赶快处理,不然养成了习惯就很难改。这位老师很敏感,立即开门对她的孩子说:‘向奶奶道歉。’立刻纠正他讲话时的不恭敬。孩子死都不道歉,不愿意道歉。结果她的婆婆就说:‘天气这么热,还道什么歉。’此时,是在考验我们为人父母的智慧。

看到孩子不愿道歉,母亲马上就说:‘妈妈,孩子没有教育好是我的责任,我给您道歉。’妈妈的话才说完,儿子眼泪就掉了下来。眼泪掉下来意味着什么?惭愧心由衷而生。接着母亲又告诉孩子:‘你看,你对奶奶这样不恭敬,奶奶却念念都想到你,怕你太热了,你是否看到奶奶的心都是时时为你着想。’当媳妇的帮奶奶说话,奶奶听了以后很感动。所以,婆媳关系因为这件事有很好的发展,因为奶奶觉得媳妇知道自己的心。

紧接着妈妈就跟孩子说,你今天晚上要写日记,好好反省一下。这个孩子晚上写日记,说他有两个‘我’,一个是很善良的我,一个是不善良的我,那个不善良跟善良在那里拔河。小小年纪心中会有如此挣扎,长大以后就有更多挣扎。但是假如孝心从很小就根深蒂固,他的人生就不会如此矛盾,也不会因为不恭敬、坏脾气做了一些让自己后悔之事。所以,当孩子犯了错误,为人父母要很敏感,立刻教育。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师