Tuesday 12 May 2020

53 Dengan Moralitas Mendidik Bawahan


Cerita Budi Pekerti 53
Dengan Moralitas Mendidik Bawahan

Pada periode musim semi dan gugur, ada seorang perdana menteri yang bijak bernama Yan Ying. Banyak sekali teladan baik yang diperlihatkan oleh Yan Ying, bahkan Konfusius juga sangat menghormati dan memujinya. Yan Ying memiliki sebuah mantel yang belum diganti walau sudah dia pakai selama tiga puluh tahun, tentu saja mantel itu masih kelihatan sangat rapi, oleh karena “Jika kita menyayangi sebuah benda, maka benda juga akan menyayangi kita”. Terhadap benda apapun kita tunjukkan sikap menghargai, maka benda juga akan balas menghargai kita, dan kita bisa memakainya untuk waktu yang lama.

Sebuah mantel yang dipakai selama tiga puluh tahun oleh seorang perdana menteri, menurut kalian siapa saja yang akan terpengaruh selain keluarganya? Tentu akan berpengaruh pada semua pejabat sipil dan militer, bahkan pada semua rakyat. Jadi, ketika ada seorang pejabat yang jujur, maka dapat menciptakan budaya yang jujur dalam kehidupan bermasyarakat.

Ada seorang pelayan yang membantu Yan Ying mengemudikan kereta kuda dan mengantarnya bertugas setiap hari yaitu si kusir. Tiap kali bertemu dengan orang, si kusir akan mengangkat kepalanya, merasa bangga dan pongah. Mengapa dia merasa sangat bangga? Oleh karena dia adalah kusir dari seorang perdana menteri, maka itu dia memperlihatkan sifat angkuhnya, dan bisa dijelaskan dengan pepatah, yakni ‘Mengandalkan kedudukan orang lain untuk menggertak kaum lemah’.

Kemudian hal ini diketahui oleh istri si kusir, pada suatu hari istrinya berkata: “Saya ingin pergi dan meninggalkanmu.” Si kusir menjadi panik, lalu bertanya: “Ada apa? Kenapa kamu ingin meninggalkanku?” Istrinya menjawab: “Semua orang menghormati moralitas yang dimiliki oleh perdana menteri Yan Ying dan kerendahan hatinya, sedangkan kamu sama sekali tidak memiliki moralitas namun sudah begitu angkuh, maka itu saya akan pergi dan tidak ingin bergantung padamu lagi.”
Si kusir menjadi malu mendengarnya, lalu berkata pada istrinya: “Saya pasti berubah, dan kamu tidak perlu pergi.” Istri si kusir sangat pengertian, paham bagaimana harus menegur dan menasehati suaminya, si kusir juga berjiwa besar bisa menerima pendapat dari istrinya. Kemudian si kusir bersungguh-sungguh memperbaiki diri, Yan Ying merasa kemajuan moralitasnya sangat cepat, maka merekomendasikan si kusir menjadi pejabat Negara Qi.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
                  ( Seputar “Kebajikan” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

德育故事  ~     
                德化仆人

在春秋时代,有一位贤相叫晏婴。晏婴在多方面做出了榜样,孔夫子对他也非常尊重和称赞。晏婴的一件大衣穿了三十年都没换过,当然那一件衣服看起来还是整整齐齐的,因为 “爱物者,物恒爱之”。你对任何的物品爱惜,它也会回馈给你,会让你使用得很久远。官居宰相者一件大衣穿三十年,请问除了会影响他的家庭以外,还会影响什么?会影响所有的文武百官,所有的人民。所以,当一个大臣非常廉洁,就可以带动整个社会清廉的风气。

晏婴的马夫,就是帮助他驾车的仆人,每天送晏婴去办公。所以,马夫每次见到人都抬头挺胸,一副很高傲的样子。为什么他觉得很高傲?因为他为宰相驾车,他就显示出一副不可一世的样子,用一句成语来形容,就是狐假虎威。

后来马夫的太太知道了,有一天就跟他提出来,她说: “我要离开你,我要走了。” 马夫就很紧张,他说: “怎么了?你为何要离开我?” 她说: “人家都是尊重晏婴的德行,晏婴宰相既有德行而且谦卑,你根本没有德行还这样傲慢,所以我不想依靠你,我要离开。” 马夫听了觉得很惭愧,就跟他太太说: “我一定改过,你就不要离开了。” 他的太太也确实很有见地,懂得要进谏、规劝她的先生,当然她的先生也有肚量接纳太太的意见。后来这位马夫很认真地改过,晏婴觉得他的德行进步非常快速,就举荐这位马夫当上了齐国的大夫。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师