Thursday, 9 July 2020

66 Ayahbunda dan Guru Mesti Bekerja Sama


Cerita Budi Pekerti 66
Ayahbunda dan Guru Mesti Bekerja Sama

Dalam mendidik anak, ‘Ayahbunda dan guru mesti bekerja sama’. Di dalam “Di Zi Gui” disebutkan ‘Memberikan salam kepada ayahbunda pada pagi dan malam hari’, setelah mempelajarinya, di hari berikutnya anak-anak Taman Kanak-Kanak berkata pada Ayahbunda mereka: “Selamat pagi Papa Mama, apakah kemarin tidur nyenyak?” Apabila usai mendengarnya, ayahbunda mengelus kepala sang anak dan bertanya, apakah hari ini kamu sedang demam? Maka apa yang akan terjadi?

Masa kini banyak sekali ayahbunda yang suka bercanda, namun juga tidak boleh sembarang bercanda. Ketika anak menyapa ayahbunda dengan penuh hormat dan bersungguh-sungguh, apa yang mesti kita lakukan? Mesti penuhi hati baktinya, “Kamu sangat patuh, benar-benar anak baik.” Maka itu, mesti bekerja sama dengan guru, dengan demikian anak-anak akan bersukacita menerapkannya dalam kehidupan keseharian, perlahan-lahan berkembang menjadi kebiasaan baik.

Saat anak-anak mengikuti pelajaran bersama, kita selalu bertanya pada mereka: “Minggu ini kalian telah melakukan kebaikan apa dan berbakti yang bagaimana?” Anak-anak akan berkata: “Saya membantu Mama mencuci piring, saya membawakan air buat Mama mencuci kaki”, menunjukkan banyak sekali contoh bahwa mereka giat mengamalkan ajaran bakti.

Ada seorang anak baru berusia 2-3 tahun, pulang sekolah dia langsung berlari ke kamar mandi. Mamanya tahu dia mencari baskom buat diisi air, lalu bergegas menyembunyikan baskom cuci kaki tersebut. Saya pun berkata padanya, apa yang anda lakukan tidaklah benar, oleh karena tidak penuhi hati bakti sang anak. Haruslah menunjukkan perasaan sukacita saat dia membawakan air dan mencuci kaki anda, kemudian berilah dia dukungan, dengan begini hati baktinya akan berkembang. Kebaikan hati seseorang ibarat rumput hijau, jika disirami tiap hari, rumput ini pun akan tumbuh subur.

Mama si anak berkata pada saya: “Bagaimana jika dia menumpahkan airnya?” Saya bilang: “Malah makin bagus jika tumpah, anda bilang saja: “Xiao Ming, Mama bisa merasakan hati bakti kamu pada Mama. Namun membawa air mesti ada caranya, apakah kamu tahu mengapa hari ini airnya bisa tumpah? Oleh karena tanganmu belum bisa menyeimbangkan kedua sisi baskom, lain kali kamu harus perhatikan hal ini ya.”

Anda bisa mendidiknya dengan cara ini sehingga anak akan belajar bagaimana menjadi orang yang berguna dan belajar melakukan pekerjaan. Banyak sekali Bunda yang takut anak mereka melakukan kesalahan, padahal saat anak-anak melakukan kesalahan adalah saat yang tepat untuk mendidik mereka, membimbing mereka menjadi orang yang berguna dan belajar keterampilan hidup.

Ada seorang Bunda yang sangat bijaksana, dia sangat bersukacita saat anaknya mencuci kakinya. Dia bilang bahwa dia telah mengatur suhu pemanas air menjadi paling rendah, membiarkan anaknya membawa sebaskom air dan mencuci kakinya selama seminggu, baru perlahan-lahan mengatur kembali suhu pemanas airnya, maka itu dia telah merendam kakinya dengan air dingin selama seminggu. Bunda yang satu ini sungguh bijak, setelah anaknya sudah menguasai cara mengangkat baskom dan membawa air, seminggu kemudian dia baru mengatur kembali suhu pemanas air.

Ayahbunda mesti bekerja sama dengan didikan guru, memenuhi pengamalan bakti sang anak. Oleh karena itu, saat mengikuti pelajaran, kami berharap agar ayahbunda dapat menemani anak mereka belajar bersama, anak-anak duduk di depan dan para ayahbunda duduk di barisan paling belakang, ikut melihat sikap bakti apa yang dipelajari sang anak hari ini, pulang ke rumah apakah ada diamalkan? Dengan kerja sama yang sedemikian rupa, perkembangan perilaku anak akan sangat cepat.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
         ( Seputar “Bakti dan Hormat” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

教化实例   ~ 【孝敬篇】
教孝要亲师合作
  
教孝一定要‘亲师合作’,父母跟老师要密切配合。《弟子规》中提到‘晨则省,昏则定’,所以幼儿园的孩子学完之后,隔天就跟父母说:‘爸爸妈妈早上好,昨天有没有睡好?’假如父母一听完,摸摸儿子的头,今天你是不是发烧了?那将会如何?现在很多的父母很喜欢开玩笑,但是玩笑也不能乱开。当孩子严肃、恭敬地向父母问安的时候,我们要如何做?要成全他的孝心:‘你真乖、真好,好孩子。’所以,一定要配合老师去教,这样孩子就会做得很欢喜,慢慢地自然就会养成习惯。

小朋友在一起上课的时候,我们常常会问他们:‘这个星期你做了什么善行?什么孝行?’孩子就会说:‘我帮妈妈洗碗,我帮妈妈端洗脚水’,举了很多他们力行孝道的实例。

有一个孩子才两、三岁,他上完课之后回到家里,就跑到浴室里。他的妈妈知道他一定是去找洗脚盆要来装水,所以冲到孩子前面把盆子藏起来。后来我就跟她说,你这样做不对,因为你没有成全孩子的孝心。当他去端洗脚水,给你洗脚的时候,你要表现得很欢喜,然后给予他肯定、鼓励,他的孝心就能增长。你现在不让他端水给你洗脚,他的孝心就无法增长。人的善心就像小草一样,日日滋润,它就茁壮成长。

她对我说:‘他把水弄倒了怎么办?’我说:‘弄倒了更好!’弄倒了之后,你就对孩子说:‘小明,妈妈可以感受到你对母亲的一片孝心。但是端水要有方法,你是否知道今天为什么会弄倒了?就是因为你的手没有在两边放平衡,所以你下次端水应该注意这一点。’就可以这样教他,使孩子同时学会做人,又学会做事。很多妈妈唯恐孩子犯错,其实当孩子犯错误的时候,往往都是教导他如何做事的好时机,引导他正确地做人做事。

有一位母亲很有智慧,她的孩子端水给她洗脚,她非常欢喜。她说她把热水器的温度调到最低,然后让孩子端了一个星期,之后再慢慢把温度调回来,所以她说她泡了一个星期的冷水脚。这位母亲很有智慧,等过了一个星期之后,孩子端水的能力已经掌握了,她再慢慢把热水器的温度调回来。

家长一定要配合老师的教导,成全孩子的孝行。因此,我们要求上课时,家长一定要陪着孩子一起学,孩子坐前面,所有的家长坐最后一排,看看孩子今天学什么孝行,回去有没有落实。如此配合,孩子的行为养成就会很快。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师