Wednesday, 29 July 2020

75 Ayah Berbakti Dan Anak Berbudi Luhur


Cerita Budi Pekerti 75

Ayah Berbakti Dan Anak Berbudi Luhur

 

Sembahyang leluhur harus dilakukan dengan tulus dan sepenuh hati, tata cara sembahyang juga tidak harus rumit, namun yang pasti harus dilakukan secara rutin setiap tahunnya, menjadi teladan bagi anak-anak.

 

Ada seorang ayah yang sangat berbakti, selalu menjaga dan merawat ayahbundanya dengan penuh perhatian, kemudian ayahbundanya meninggal, dia mengatur waktu untuk pergi berziarah, kedua anaknya memperhatikannya dan mengingatnya di hati mereka.

 

Suatu hari di Taman Kanak-Kanak, mereka diberi satu orang satu buah permen, permen-permen ini sangatlah lezat, kedua anak ini tidak langsung memakannya, namun membawanya pulang untuk diberikan kepada ayah mereka.

 

Ayah mereka sangat terharu, putranya lalu berkata: “Papa, ketika Kakek dan Nenek masih hidup, setiap kali ada makanan, Papa selalu memberikannya terlebih dulu untuk Kakek dan Nenek; meskipun Kakek dan Nenek sudah meninggal, Papa masih sering membawa makanan untuk sembahyang, hari ini di sekolah kami memberikan dua buah permen, sudah seharusnya saya memberikannya untuk Papa.”

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

        

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

教化实例   【孝敬篇】

父孝子贤

  

祭祀要尽心诚意,祭祀的仪式不一定要很复杂,但是一定要持之以恒,做一个榜样让孩子来学习。有一位父亲很孝顺,侍奉父母非常周到,后来父母去世了,他固定时间去扫墓,他的两个孩子都看在眼里。有一天幼儿园发给他们一人一颗糖果,都是很好吃的糖果,孩子们没有当场把糖果吃下去,而是拿回家给爸爸吃。他父亲看了也很感动,儿子就说:‘爸爸,爷爷、奶奶在的时候,你每次有东西都会先给爷爷、奶奶吃;纵使爷爷、奶奶已经去世了,你也常常还带东西去祭祀,今天我们学校发了两颗糖果,我应该让给爸爸吃。’

 

德育故事 ~ 小故事 真智慧

     讲述  蔡礼旭老师