Belajar Susah Barulah Tahu Berterima Kasih
Biasanya ketika anak akan berulang tahun, niat pikiran apa yang pertama muncul di benaknya? Dia pasti berpikir ingin mengadakan pesta di mana dan berapa banyak kado yang akan diperoleh. Guru-guru kami yang mempelajari kebudayaan Tiongkok, akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mendidik anak-anak. Hari ulang tahun adalah hari kesengsaraan bunda, sudah seharusnya melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi ayahbunda.
Ada seorang anak setelah pulang ke rumah bukan kado yang dia minta, namun dia berkata pada bundanya: ’’Saya ingin masak sebuah hidangan untuk Mama.’’ Tentu saja mamanya sangat senang. Begitu gadis kecil ini masuk ke dapur, oleh karena badannya tidak tinggi (dia adalah anak kelas 4 SD), dia pun mengambil sebuah bangku dan berdiri di atasnya.
Jika kita membiarkan anak mengerjakan sesuatu, otaknya pasti berpikir bagaimana cara menyelesaikan masalah, dia pun akan mencari jalan keluarnya. Setelah berdiri, dia menuangkan minyak ke dalam kuali, karena percikan minyaknya sangat tinggi, maka dia mengenakan sepasang sarung tangan yang besar, dan terus saja memasak.
Begitu potongan timun dituangkan ke kuali, percikan minyaknya semakin tinggi, karena takut percikan akan mengenai kulitnya, maka dia berlari ke sepeda motor ayahnya, mengambil helm lalu mengenakannya di kepala. Inilah yang namanya bersenjata lengkap, dan akhirnya dia berhasil menyelesaikan masakannya.
Ketika penuh keringat dia membawa keluar hidangan ini, saya percaya pada saat itu, suasana hatinya telah berubah. Mulai sekarang, akankah dia memilih-milih setiap hidangan yang sudah dimasak oleh bunda untuknya? Tidak akan! Sebaliknya, dia akan berterima kasih atas pengorbanan bundanya, maka itu dengan belajar susah barulah tahu berterima kasih.
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
( Seputar “Berterima Kasih” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
教化实例 ~ 【感恩篇】
习劳知感恩
一般的小孩在过生日时,第一个念头会想到什么?想到要去哪里开p
有个小孩回家以后没有要礼物,她对母亲说:‘
【 德育故事 ~ 小故事 真智慧 】
【 讲述 ~ 蔡礼旭老师 】