Cerita Budi Pekerti 06
Mao Yi Menghidupi Ibunda
Pada zaman dahulu, ada seorang putra berbakti yang
bernama Mao Yi. Karena masa itu sedang terjadi kerusuhan, sebagian besar insan
terpelajar tidak bersedia menjadi pejabat, hanya ingin mengabdikan diri dengan
mengajar, tidak ingin mengejar segala ketenaran dan keuntungan, Namun Mao Yi malah
sebaliknya, dia menerima tawaran menjadi seorang pejabat. Para sahabatnya
merasa dia tidak boleh berbuat demikian, maka mereka mulai meremehkannya. Saat
Mao Yi menerima menjadi pejabat, dia masih memperlihatkan senyumnya, sahabat-sahabatnya
pun berangsur menjauhinya.
Setelah lewat beberapa waktu, Ibunda Mao Yi meninggal
dunia. Mao Yi pun melepaskan jabatan dan berhenti dari pekerjaannya. Ada
seorang sahabat Mao Yi yang juga merupakan pelajar terkenal bernama Zhang Feng,
melihat Mao Yi melepas jabatan, didalam hatinya merasa malu. Dia berkata, sejak
awal Mao Yi tersenyum untuk siapa? ‘Saya kelaparan tidaklah masalah, bagaimana bisa
membiarkan Bundaku yang kelaparan!’ Demi menghidupi Ibundanya, dengan senang
hati dia melakukan pekerjaannya. Setelah Ibunda meninggal, dia ingin
mempertahankan kepribadiannya, tidak bersedia menjabat lagi. Ini adalah
menyesuaikan diri dengan keadaan.
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
( Seputar “bakti”
)
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
德育故事 ~ 【 孝 】
毛义养亲
在古代,有个孝子叫毛义。因为那时是乱世,读书人大多不愿意出来做官,只想自己独善其身,好好教学,不愿贪图所谓功名利禄。然而毛义就接受了一个官职,出来做官。他的一些好友就觉得他不可以这样做,因此就看不起他。毛义在接受官位的时候,还露出微笑,所以这些朋友都逐渐远离他了。
过了一段时间以后,毛义的母亲往生了。毛义就把官职辞掉,从此就没有再出来为官。毛义的好友中,有一位很有名望的读书人叫张奉,他看到毛义辞官回来,内心很惭愧。他说毛义当初这一笑是为谁笑的?‘我挨饿没关系,如何可以让我的母亲挨饿!‘ 他是为了奉养母亲,心生欢喜。等母亲往生以后,他要保守气节,就不愿再出去。这是通权达变。
【 德育故事 ~ 小故事 真智慧 】
【 讲述 ~ 蔡礼旭老师 】