Cerita Budi Pekerti 86
Belajar Tata Krama
Sebuah Taman Kanak-Kanak mengajari murid-muridnya
bagaimana cara meladeni tamu, satu per satu dari mereka mulai latihan. Maka
itu, Buku Klasik tidak hanya mesti dijelaskan, namun harus mengajak anak-anak
memperagakan apa yang tertulis di dalam buku, membiarkan anak-anak terus
mengulangi latihan, jika sudah terbiasa maka mereka akan menjadi terampil.
Suatu hari, sewaktu makan siang, datanglah seorang bibi. Sebelum
bibi ini masuk ke kelas, awalnya murid-murid ini sedang makan bersama, begitu
melihat si bibi semuanya menjadi berhenti menyantap hidangan, mereka meletakkan
mangkok dan sumpit, lalu sibuk menyambut dan meladeni tamu. Sesungguhnya,
ketika mereka dapat menerapkan apa yang telah dipelajari, maka mereka akan
belajar dengan penuh sukacita.
Begitu si bibi tiba di depan pintu, ada enam orang anak
berbaris sejajar, serentak membungkuk memberi hormat dan berkata: “Apa kabar,
Bibi!” Bibi inipun tidak berani masuk, si bibi bilang: “Saya merasa kaget
sekaligus tersanjung! Sebelumnya belum pernah disambut dengan begitu hormat.”
Bibi ini berkata lagi: “Apabila anak-anak generasi selanjutnya bisa berbuat
sedemikian rupa, maka kita amat bersukacita dan tidak perlu khawatir lagi.”
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
( Seputar “Belajar
Kesusilaan” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
教化实例 ~ 【习礼篇】
学礼
一所幼儿园教导孩子如何接待客人,一个一个来练习。所以,经文不只是要讲解,还要实际带动孩子来操作,让孩子重复练习,熟能生巧。一天,巧妙的安排,中午吃饭时来了一位阿姨。她要走进教室门以前,所有的孩子本来在吃饭,统统停止,放下碗盘和筷子,争先恐后去接待客人。其实当他们能学以致用,就会学得很欢喜。这位阿姨走到门口,六个孩子排成一排,同时鞠躬说:‘客人好!’这个阿姨不敢走进来,她说:‘受宠若惊!从来没有被这么隆重的礼仪接待过。’接着她说:‘假如下一代的孩子都这样,我们就很欣慰了。’
【德育故事 ~ 小故事 真智慧】
【讲述 ~ 蔡礼旭老师】