Sunday 2 August 2020

78 Menumbuhkan Hati Berterima Kasih Anak

Cerita Budi Pekerti 78

Menumbuhkan Hati Berterima Kasih Anak

 

Selain harus menyayangi ayahbunda sendiri, selanjutnya kita masih harus  membimbing anak-anak, terhadap ayahbunda orang lain dan terhadap setiap orang yang bekerja di bidang apapun juga harus menaruh rasa hormat.

 

Ada seorang anak kecil, bundanya menyuruhnya memberi hormat pada seorang penjaga keamanan (satpam) di depan gerbang masuk, ayo sapa paman! Dibujuk bagaimanapun, anak ini tetap tidak ingin melakukannya. Mengapa seorang anak yang baru berusia 4-5 tahun, bahkan terhadap seorang senior saja tidak bersedia memberi hormat, di mana letak penyebabnya?

 

Seorang anak kecil memiliki hati membeda-bedakan sedemikian berat, karena mendapat pengaruh dari generasi sebelumnya. Tanpa disadari, saat kita memperlihatkan sikap angkuh terhadap orang yang berpenghasilan lebih rendah, saat itulah anak-anak sedang belajar dari kita.

 

Ibundanya menyadari akan hal ini, maka segera dia berkata pada anaknya: “Hari ini kamu tidak boleh pulang jika tidak memberi hormat pada paman.” Anak ini masih saja keras kepala dan menolak memberi hormat. Ibundanya lanjut berkata: “Semua orang dewasa sedang bersumbangsih untuk masyarakat, dari seorang perdana menteri sampai paman penjaga keamanan. Lihat, merekalah yang membantu menjaga tanah air kita, barulah hidup kita aman dan tenteram. Dan siapakah yang paling tidak layak dihormati? Itu adalah kamu! Kamu belum bisa bersumbangsih untuk keluarga, untuk bangsa dan untuk masyarakat, namun sudah sedemikian angkuhnya. Jadi, sudah seharusnya kita berterima kasih pada paman ini.”

 

Anak ini akhirnya dengan sepenuh hati memberi hormat pada penjaga keamanan. Ibunda menggenggam kesempatan ini, menaklukkan hati angkuh anaknya. Maka itu, sudah semestinya kita memperlakukan seluruh lapisan masyarakat dengan hati yang setara, dari semangat yang mereka berikan, membimbing anak kita agar ingat budi balas budi dan tahu berterima kasih.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

         ( Seputar “Berterima Kasih” )

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

教化实例   ~ 【感恩篇】

培养孩子的感恩之心

  

除了自己的父母要爱护,他人的父母要尊敬之外,我们还要继续引导孩子,要尊敬每一个行业的人。有个小孩,他的母亲叫他跟门口的保安人员敬礼,说叔叔好!不管怎么说,孩子就是不肯敬礼。为什么一个孩子才四、五岁,却连给一个长辈鞠躬都不愿意,原因何在?一个小孩子分别心如此重,是受到上一代的影响。当我们无形中对于收入比较低的人,表现出轻慢的态度时,孩子就在学。母亲警觉到这一点,所以就站在那里说:‘你今天不给叔叔鞠躬,不能回家。’孩子脾气也很倔强,依然不肯敬礼。接着母亲就跟孩子说:‘所有的人、所有的大人都在为社会付出,从总理到保安的叔叔。你看,是他们帮助我们守卫家园,我们的生活才有安全。而最不需要被尊敬的人是谁?就是你!你对家、对祖国、对社会还不能做出奉献,你还如此傲慢。所以,我们应该要感谢这位叔叔。’孩子终于恭恭敬敬给保安人员敬了礼。母亲抓住这个机会,降伏了孩子的傲慢心。所以,我们应该对各行各业都平等对待,从他们付出的精神中,去引导孩子知恩、感恩、报恩。

 

德育故事 ~ 小故事 真智慧

     讲述  ~  蔡礼旭老师