Pencuri Buah Melon
Bhiksu Nagasena bercerita :
“Ada seseorang yang mencuri buah melon dan, tertangkap oleh si pemilik, lalu dibawa menghadap raja, si pemilik melapor kepada raja : ‘Orang ini sudah mencuri melon milikku.’ Pencuri berkata : ‘Saya tidak mencuri melon miliknya, yang dia tanam adalah bibit melon yang baru bertunas, lagian bukan melon ini, yang saya ambil adalah buah, bukan bibit melon itu, saya seharusnya tidak bersalah kan!’ “
Bhiksu Nagasena bertanya kepada raja : “Jadi sebaiknya bagaimana cara mengatasinya?”
Raja berkata : “Pencuri yang bersalah, jika bibit melon tidak ditanam, melon itu muncul dari mana! Makanya tentu saja bersalah.”
Catatan : Bahasa Sansekerta menyebut gajah sebagai Nagasena, konon Nagasena dan seekor gajah lahir pada hari yang sama, ayahbundanya memberinya nama Nagasena, ketika dia menjadi pengikut Ajaran Buddha, ada orang yang mengatakan bahwa dia adalah tumimbal lahir dari raja gajah. Sejumlah koleksi argumen antara Nagasena dan raja kemudian disebut sebagai Milindapanha atau Nagasena Bhiksu Sutra.
Kata Bijak: Manusia harus tahu menjauhi lima nafsu keinginan (keserakahan, kebencian, kebodohan, kemalasan, keraguan), rata-rata semua manusia karena serakah akan harta kekayaan maka menderita kecemasan yang tak terkirakan, semakin berat keserakahan hatinya maka semakin banyak pula beban pikirannya.
偷瓜賊
那先比丘說:「有個人偷了別人的瓜果,被主人抓到,送到國王那邊,主人稟告國王說:『這人偷了我的瓜。』小偷說:『我沒有偷他的瓜,他種的是小小的瓜苗,又不是瓜,我拿的是瓜,不是瓜苗,我不應該有罪呀!』」
那先比丘問王說:「如此該如何處理?」
王說:「小偷有罪,如果瓜苗沒有種下,那來的瓜呀!所以當然有罪。」
注:梵文稱象為那先,據說那先和一頭大象同日出生,他的父母便替他取名為那先,當他成為佛教徒之後,有人說他是象王轉世。那先和國王的一些辯論集結而成為《那先比丘經》。
智慧小語:人要懂得遠離五欲「貪、瞋、癡、慢、疑」,一般人皆因財物利欲而苦患無窮,貪念心越重而煩惱越多。