Saturday, 14 March 2020

35 Ji Zha Menggantung Pedang


Cerita Budi Pekerti 35
Ji Zha Menggantung Pedang

Pada periode musim semi dan musim gugur, ada seseorang bernama Ji Zha. Ji Zha adalah perwakilan Negara Wu yang diutus ke Negara Lu untuk urusan diplomatik. Di tengah perjalanan, ketika melewati Negara Xu, Raja Xu mengundangnya untuk makan malam. Saat jamuan berlangsung, Raja terus menatap pedang di sabuk Ji Zha. Melihat ekspresi mata Raja, Ji Zha sadar bahwa Raja sangat menyukai pedangnya, artinya “Sudah melihat dengan jelas apa yang dilihat”, Ji Zha pun mengerti isi hati Raja. Namun menurut tata krama, seorang utusan yang mewakili negaranya wajib mengenakan pedang. Dan dia berniat memberikan pedangnya pada Raja Xu setelah tugasnya selesai.

Sepulang dari Negara Lu dan melewati Negara Xu lagi, Ji Zha ingin segera memberikan pedangnya, namun sungguh disayangkan, sang Raja telah mangkat. Tanpa membuang waktu, Ji Zha berziarah ke makam Raja untuk memberi penghormatan. Selesai memberi hormat, dia menggantung pedangnya di atas pohon di samping makam. Pengawalnya melihat dan berkata: “Tuan, tindakan ini sudah berlebihan, sebab Anda tidak pernah berjanji akan memberikan pedang kepada-nya; walaupun Anda sudah berjanji, Raja juga telah meninggal, jadi tidak perlu berbuat demikian.”

Ji Zha lalu berkata bahwa hatiku telah berniat memberikan, jadi bukan berarti Raja sudah mangkat, maka boleh mengingkari janji! Kepercayaan yang dimiliki insan di era dulu adalah tumbuh dari hati dan pikiran, mereka takkan bersedia melanggar setiap niat hati dan pikirannya. 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
             ( Seputar “Dapat dipercaya” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

德育故事  ~   
                 季札挂剑

在春秋时代,有个人叫季札。季札要代表吴国出使鲁国,这是属于外交工作。在出使的途中,经过徐国,徐国国君请他吃饭。在吃饭过程中,国君就一直盯着季札腰带上的宝剑。季札看到国君的眼神,就知道他很喜爱这口宝剑,这是 视思明,看了以后他就明白了。但是按照礼仪来说,代表国家的使臣都必须佩戴宝剑。所以,他心里就暗想,等我完成任务以后,再将这把剑送给他。

他出使鲁国回来,又经过徐国,就去把剑送给徐国国君,不巧国君已经去世了。季札立即就赶到国君的墓前给他行礼。行完礼以后,就把自己的宝剑挂在墓边的树上。他的随从一看,就对他说:主人,您这样做太过了,因为您并没有答应要把剑送给他;而且纵使你已经答应给他了,他也已经死了,所以根本没有必要再把剑挂在那里。季札接着说: 始吾已心许之,岂以死背吾心哉。我的心已经起了此念要送给他,如何可以因国君之死,而违背了我心里的承诺!古人的信用是在起心动念上修,对于自己所起的一念都不愿意违背。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师