Friday 5 June 2020

58 Ayah dan Anak Sehati


Cerita Budi Pekerti 58
Ayah dan Anak Sehati

Saat memberi nama seorang anak, Ayahbunda zaman dulu berharap agar sang anak dapat menjadi seperti nama yang mereka berikan. Contohnya Fan Zhong-yan, dia menamai putra sulungnya Fan Chun-ren, berharap agar putranya memiliki sebutir hati yang bersih, berhati mulia dan penuh kasih.

Di suatu hari saat putranya sudah dewasa, Fan Zhong-yan menyuruh putranya mengantarkan gandum sebanyak 500 dou (dou adalah satuan takaran beras zaman dulu, 1 dou setara dengan 10 liter beras) ke kampung halamannya, Jiangsu. Selama proses pengiriman, Fan Chun-ren bertemu dengan sahabat lama ayahnya. Saat mengobrol, Chun-ren memahami bahwa kondisi keluarga sahabat lama ayahnya ini sedang buruk, ayahbundanya sudah meninggal namun belum dikuburkan dengan layak, putrinya juga belum menikah, maka itu butuh uang dalam jumlah besar.

Fan Chun-ren segera menjual 500 dou gandum yang dibawanya, namun hasilnya masih belum mencukupi, lalu dia menjual kapal yang digunakan untuk mengangkut gandum, barulah kesulitan sahabat lama ayahnya dapat teratasi.

Kemudian dia pulang ke ibukota dan melapor pada ayahnya bahwa dia telah menjual semua gandumnya, ketika ayah dan anak ini sedang duduk semeja, Fan Chun-ren berkata pada ayahnya: “Ayah, setelah saya menjual 500 dou gandum, uangnya masih tidak cukup.”

Sang ayah menengadahkan kepala sambil berkata pada putranya: “Kalau begitu kamu jual saja kapal kita.” Fan Chun-ren berkata: “Ayah, kapalnya sudah saya jual.”

Inilah yang disebut sebagai ayah dan anak sehati. Gandum sudah dijual dan kapal juga sudah dijual. Budaya kemuliaan dan kebajikan diwariskan secara turun temurun, lebih dari 800 tahun lamanya Keluarga Fan tidak mengalami kemerosotan, merupakan balasan yang paling nyata.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
                  ( Seputar “Kebajikan” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

德育故事  ~     
                 父子同心

古代父母给孩子取名字,就是对孩子的期许。像范仲淹就给他的大儿子取了个名字,叫范纯仁,期许孩子纯是一颗仁慈之心。他的孩子长大了,有一天,吩咐儿子押解五百斗麦子回江苏老家。在运送过程中,范纯仁遇到了父亲的一个老朋友。在交谈中,了解到父亲这位故友家庭状况很不好,父母都还没有安葬好,女儿还没有出嫁,所以需要一大笔钱。范纯仁立即就把五百斗麦子卖掉,结果钱还是不够,范纯仁又把押解麦子的船也卖了,这样就解决了他父亲故友的困难。后来他就回京城跟父亲报告,当父子两个坐在同一张桌子旁边,范纯仁说: 父亲,我把五百斗麦子卖掉以后,钱还是不够。他父亲抬起头来对他说: 那你就把船也卖了吧!范纯仁说: 父亲,我已经卖掉了。所谓真正是父子同心。麦子卖掉了,船也卖掉了。仁德之风传了八百多年都没有衰,就是最丰厚的果报。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师