Cerita Budi Pekerti 21
Shi-xuan Membagi Harta Warisan
Pada zaman dahulu, ada seorang terpelajar bernama Zhang
Shi-xuan. Ayahnya sudah lama meninggal, selama ini Pamanlah yang telah mengasuh
dan membesarkannya. Saat dia berusia belasan tahun dan sudah mandiri, Paman
berkata kepadanya: “Mari kita bagi harta warisan ini menjadi dua bagian,
sebagian untukmu dan sebagian untukku.” Zhang Shi-xuan segera berkata: “Paman, Anda
memiliki tujuh orang putra, seharusnya dibagi menjadi delapan bagian, dan bukan
dua bagian.” Paman masih bersikeras dan berkata: “Tidak boleh, sebagian adalah
milik Ayahmu dan sebagian adalah milikku, lebih baik dibagi menjadi dua
bagian.”
Zhang Shi-xuan benar-benar dapat merasakan dan selamanya
takkan melupakan budi kebajikan Pamannya. Jika dirinya ternyata mengambil
sebanyak satu bagian yang besar, saudara-saudara (sepupu)-nya akan merasa tidak
adil, maka dia bersikeras meminta Paman membagi menjadi delapan bagian.
Kemudian Paman pun membagi harta warisan menjadi delapan bagian. Oleh sebab itu,
sekeluarga hidup dengan harmonis.
Dengan mengalah sedemikian rupa, apa yang telah
diperolehnya? Yakni meningkatkan etika moral dan jiwa sejati. Di dalam jiwa
sejati telah sempurna akan kebijaksanaan yang tak terhingga, rupa bagus yang
tak terhingga, serta pahala yang tak terhingga.
Maka itu ketika tindakan kita terjalin dengan kebajikan
sejati (kebajikan yang sejak semula telah sempurna dalam jiwa sejati) maka
pahala yang kita peroleh adalah tak terhingga. Mengapa dikatakan insan yang
menimbun kebajikan tersembunyi akan memiliki buah akibat yang baik? Oleh karena
kebajikan tersembunyi mengalir keluar dari jiwa sejati.
Kemudian, Zhang Shi-xuan berangkat ke Ibu kota untuk
mengikuti ujian negara, kebetulan bertemu dengan seorang peramal, setelah
menilik wajahnya, peramal itu berkata, ‘Anda telah menimbun kebajikan
tersembunyi yang sangat tebal, ujian kali ini pasti meraih peringkat teratas,
dan kelak anak cucumu sangatlah makmur dan terhormat.’ Zhang Shi-xuan bukan
hanya menimbun kebajikan tersembunyi untuk generasi mendatang, tetapi juga
telah menjadi teladan yang baik bagi anak cucunya kelak.
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
( Seputar “persaudaraan” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
德育故事 ~【 悌 】
士选让产
在古代,有位读书人叫张士选。他父亲过世较早,所以他的叔叔就来抚养他。等到他十多岁能独立了,叔叔就跟他说:”我们把财产分成两份,一份给你,一份给我。” 可是张士选立即就对他的叔叔说:”叔叔,你有七个儿子,应该分成八份,而不是分成两份。” 叔叔依旧坚持说:”不行,这是分给你父亲的,这是分给我的,分成两份就好。” 张士选确确实实感受到,要永远不忘叔叔的恩德,如果他真的拿了那么大一份,其他兄弟的心就不平,所以他坚持让叔叔分成八份。后来叔叔确实就把家产分成了八份。由于这个缘故,所以家庭一片祥和。
如此一让,让出了什么?让出了自己的德行,提升了自己的心性。自性之中具备了无量智慧、无量德能、无量相好,而相好就是无量的财富。所以,当我们的自性与性德相应的时候,其后福无穷。
为什么说积阴德的人会有好的果报?因为阴德都是从自性流露出来的。后来,张士选要到京城去考试,刚好遇到一位算命先生,看他的面相就告诉他,你积了很厚的阴德,这次考试一定会高中,而且你往后的子孙也会非常荣显。其实这些结果,我们都可以从因果的来龙去脉推衍出来。他不只积了阴德给后代,也做了最好的榜样垂范后代子孙。
【 德育故事 ~ 小故事 真智慧 】
【 讲述 ~ 蔡礼旭老师 】