Monday, 29 November 2021

119 Menghormati Ayahbunda

Cerita Budi Pekerti 119

Menghormati Ayahbunda

 

Suatu kali, saya pergi menemui seorang sahabat, kebetulan rekanku ini sedang dihadapkan pada pilihan hidupnya, dia ingin berhenti mengajar di universitas swasta dan beralih ke universitas negeri, dia sedang memberitahukan Ayah-nya tentang keputusannya, berharap mendapat dukungan dari Ayah-nya. Ketika saya datang, dia baru menyelesaikan setengah dari percakapannya. Dia berkata: “Silahkan duduk dulu, saya selesaikan obrolan dengan Ayah saya dulu.”

 

Saat itu saya duduk di sebelahnya, melihat seorang anak dengan penuh hormat memberitahukan kondisi pekerjaannya saat ini kepada Ayah-nya, sikap hormat seperti itu meninggalkan kesan yang sangat mendalam buatku, saya yakin anaknya juga akan menjadi insan mulia jika dibesarkan dan dididik dalam keluarga sedemikian rupa.

 

Kita perhatikan anak-anak muda di masa sekarang, apakah mereka ada meminta pendapat Ayahbunda, sebelum membuat keputusan dalam hidup mereka? Ada tidak menceritakan dengan jelas tentang kondisi diri kita agar kekhawatiran Ayahbunda berkurang? Apabila Ayahbunda selalu tidak tahu apa yang dilakukan anak-anak mereka, maka kekhawatiran mereka akan lebih banyak lagi!

 

Maka itu, ketika seseorang benar-benar sangat menghormati Ayahbunda-nya, kenyataannya akan membuat semua orang di sekitarnya menjadi tergugah.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

尊亲竭敬

 

有一次,我去找一位朋友,刚好他面临人生的抉择,要从一所私立大学转到公立大学,他正在跟他父亲报告此抉择,希望父亲能支持他这样做。我进去的时候,他刚好讲到一半。他就说:「你先请坐,我先跟父亲把话说完。」那时我坐在旁边,看到一个孩子恭恭敬敬的在跟他父亲报告他现在的工作状况。那种礼敬的态度给我留下深刻的印象,相信他的孩子在这样的家庭里熏陶,也会是一个翩翩君子。

 

我们回想一下,现代的年轻人在做出人生抉择之前,是否征求过父母的意见?有没有把自己的情况跟父母讲清楚,减少父母的担忧。假如父母常常不知道孩子在做些什么,父母不知要操多少心!所以,当一个人真正对父母很恭谦的时候,确实会感动身旁所有的人。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~