Cerita Budi Pekerti 50
Persekusi Terhadap Konfusianisme
Pada periode antara era Chunqiu (771 SM – 476 SM) dan era
Zhan’guo (475 SM – 221 SM), ada seorang perdana menteri bernama Li Si dari
negara Qin. Rasa iri hati Li Si sangat besar, begitu pun dengan pikirannya
sangat picik. Dia memiliki seorang adik seperguruan bernama Han Fei-zi, dan selalu
iri terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh Han Fei-zi, sehingga ingin
membunuhnya.
Bahkan pada akhirnya membakar semua Buku Klasik
Konfusianisme, dan terkenal dalam sejarah dengan “Pembakaran Buku Klasik dan
Penguburan Para Konfusianisme”. Li Si juga menyarankan Kaisar Qin Shi Huang
agar membakar semua buku ajaran insan suci dan bijak. Pembakaran ini
menyebabkan banyak orang yang tidak berkesempatan mempelajari ajaran insan suci
dan bijak.
Li Si hanya berpikir pokoknya pengetahuannya harus
melampaui orang lain. Jadi, berapa banyak orang yang telah terluka oleh api
keirihatian ini, dan berapa banyak orang yang kehilangan kesempatan belajar
ajaran insan suci dan bijak. Oleh karena iri hatinya, dia juga tidak berakhir
dengan baik, Li Si dan anak-anaknya didorong ke tempat eksekusi dan tewas
dengan pinggang terpotong. Maka itu, mencelakai orang lain pada akhirnya juga
mencelakai diri sendiri, orang yang iri hati juga pasti membuat orang lain iri
padanya.
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
(
Seputar “Tahu malu” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
德育故事 ~【 耻 】
焚书坑儒
春秋战国时代,秦国有一位宰相叫李斯。李斯的嫉妒心很强,心胸很狭窄。他有个师弟叫韩非子,他嫉妒韩非子的学问,还想把他害死。甚至于到最后还把儒家的经典全部焚毁,这就是历史上有名的 “焚书坑儒”。他建议秦始皇把所有圣贤书都烧毁。如此一烧,致使多少人不能闻到圣贤教诲。他只想到自己的学问要比别人高。所以,这一把嫉妒之火烧伤了多少人,烧断了多少人闻圣贤教诲的机缘。正因为他的嫉妒心,他也没有好下场,他跟他的孩子都是被推到刑场腰斩而死,从腰部斩断。所以,害人者到最后一定是害己,嫉妒之人一定也会遭人嫉妒。
【 德育故事 ~ 小故事 真智慧 】
【 讲述 ~ 蔡礼旭老师 】