Tuesday 11 February 2020

13 Tangisan Menumbuhkan Rebung


Cerita Budi Pekerti 13
Tangisan Menumbuhkan Rebung

Zaman dahulu banyak sekali anak yang berbakti, walaupun tidak mendengar perintah dari Ayahbunda, namun bisa merasakan dan akan berinisiatif mengerjakan sesuatu untuk kebutuhan Ayahbunda. Di era Tiga Kerajaan, ada seorang anak berbakti bernama Meng Zong, kalian mungkin pernah mendengar tentang kisah “Meng Zong menangisi bambu”. Ibunda Meng Zong jatuh sakit, limpa dan lambungnya sangat lemah, sudah lama tidak berselera makan, tiba-tiba ingin minum sup rebung. Meng Zong berpikir, jika keinginan Bunda tidak terpenuhi pasti akan sangat sedih. Tetapi di musim dingin, di mana ada rebung?

Dia pergi ke taman bambu, dengan sedih sambil memeluk bambu, dia menangis tidak tahu bagaimana sebaiknya. Orang zaman dulu berkata “Asalkan ada niat yang tulus, segala persoalan pasti dapat diselesaikan”, baktinya yang tulus ini telah menggugah bambu, di atas permukaan tanah akhirnya tumbuh rebung yang segar. Saking gembiranya, dia memetik dan memasak sup rebung untuk Ibundanya. Setelah meminum sup rebung, Ibunda akhirnya sembuh.

Bambu adalah tumbuhan. Menurut penelitian Dr. Masaru Emoto dari Jepang, niat pikiran manusia dapat mempengaruhi mineral dan air. Ketika seseorang memiliki niat yang baik, kristalisasi air akan sangat indah. Jadi, lingkungan alam akan berinteraksi dengan hati manusia, memperlihatkan sebuah kedinamisan. Di zaman dahulu, anak yang berbakti sangat banyak, mengapa mampu menggugah tumbuhan, binatang, bahkan harimau yang paling ganas sekalipun? Semua tergantung kepada rasa bakti yang tulus!

Pertunjukan yang bagus ini, leluhur kita sudah mementaskannya selama ribuan tahun, haruskah kita melanjutkannya? Tentu saja harus! Asalkan dapat belajar dari sikap bakti mereka, dalam perjalanan hidup ini, setiap peran bagus yang kita mainkan pasti bisa menggugah hati setiap orang. Seorang anak yang benar-benar berbakti selalu dapat menjaga kenyamanan dan kesehatan Ayahbundanya.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
                              ( Seputar “bakti” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

德育故事  ~    
                 哭竹生笋

古代很多孝子,即使没有听到父母的吩咐,都能感受到父母的需要,而主动去为父母做事。在三国时代,有个孝子叫孟宗,大家可能听过 孟宗哭竹的故事。孟宗的母亲有病,脾胃很虚弱,已经很长一段时间吃不下东西,突然很想吃竹笋煮的羹汤。孟宗想,母亲想吃笋羹汤,假如吃不到一定会很难过。可是冬天,哪里会有竹笋呢?他走到竹园里,伤心地抱著竹子哭泣起来,不知如何是好。古人有谓 精诚所至,金石为开,他这份至诚的孝心,感动了竹子,地上竟然长出了鲜嫩的竹笋。他喜出望外,采了竹笋,给母亲煮了笋羹汤。母亲吃了笋羹汤,病就好了。

竹子是植物。日本的江本胜博士已经研究出来,人的意念可以影响矿物,可以影响水。当人有善念之时,水的结晶就会很漂亮。所以,大自然与人心会产生互动,呈现一种动态。古代众多的孝子,为什麽能感动植物、动物,甚至于感动最凶猛的老虎?凭的都是至诚的孝心!这样的好戏,我们的老祖宗上演了几千年,我们应不应该继续演下去?当然应该!只要我们能学到他们那种真诚的孝心,一定可以在我们的人生历程中,上演一出又一出感人肺腑的好戏。而真正的孝子能让父母宽慰,让父母身体健康。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
       讲述  ~  蔡礼旭老师