Monday 9 March 2020

33 Istri Kala Susah Tidak Boleh Diceraikan


Cerita Budi Pekerti 33
Istri Kala Susah Tidak Boleh Diceraikan

Pada masa pemerintahan Kaisar Guang Wu dari Dinasti Han Timur, ada seorang pejabat bernama Song Hong, etika moralnya sangat bagus. Kaisar Guang Wu mempunyai kakak yang bernama Putri Hu Yang. Suami dari Putri Hu Yang telah meninggal dunia dan Putri sudah lama hidup menyendiri.

Ketika berbincang dengan Kaisar Guang Wu, Putri Hu Yang mengutarakan isi hatinya ingin menikah dengan Song Hong, karena dia merasa Song Hong seorang yang bermoral etika. Seorang anggota keluarga kekaisaran menikah dengan pejabat bawahannya, bagi pejabat ini merupakan sebuah kehormatan, oleh karena akan segera menjadi kerabat Kaisar bahkan menjadi kakak ipar dari Kaisar.

Kaisar Guang Wu menanyakan pendapat pada Song Hong, apakah bersedia meninggalkan istrinya dan menikah dengan kakak-nya, Putri Hu Yang. Kebanyakan orang berharap bisa menjalin hubungan ini, namun Song Hong tidak demikian. Setelah mendengarnya, dia berkata pada Kaisar Guang Wu: “Sahabat kala susah tidak boleh dilupakan, istri kala susah tidak boleh diceraikan.” Istri yang telah menemani di kala sedih dan susah adalah istri pertama, yang selalu berbagi suka dan duka dan telah bekerja keras dalam membangun keluarga, bagaimana kita boleh menelantarkannya!

Song Hong sangat bijak dalam berbicara, terlebih dulu dia berkata “Sahabat kala susah tidak boleh dilupakan”, Kaisar yang mendengar kalimat ini, akan timbul hati moral-nya; lanjut berkata “Istri kala susah tidak boleh diceraikan”. Begitu mendengarnya, Kaisar merasa tak enak hati, dan tidak memaksa Song Hong melakukan hal yang tidak diinginkannya.

Meskipun Song Hong telah menolak pernikahan ini, namun pengaruhnya amat besar terhadap banyak kalangan. Oleh karena dia seorang pejabat kekaisaran, apabila dia menerima pernikahan ini, maka akan memberi teladan yang tidak baik di dalam pemerintahan. Namun dia sangat bijak, dan telah membawa dampak positif dalam lingkungan kekaisaran untuk lebih menekankan pada kasih sayang. Yakin bahwa para pejabat di masa itu takkan berani menceraikan istri pertamanya, jika berani menceraikan, pasti akan mendapat kecaman dan celaan dari masyarakat.

Kenyataannya, seorang yang terpelajar harus bertanggung jawab pada masyarakat dan negara untuk setiap tindakannya, bukan hanya masyarakat di era dulu, namun di era kini pun harus demikian. Perbuatan ini pahalanya sungguh tidak terhingga, jika tidak ada Song Hong yang memperagakan teladan baik, maka kita tidak akan memiliki kesempatan untuk belajar meneladaninya.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
             ( Seputar “Dapat dipercaya” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

德育故事  ~   
贫贱之交不可忘 糟糠之妻不下堂

东汉光武帝时代,有个大臣叫宋弘。他非常有德行,在国家做司空,是个很大的官职。当时,光武帝的姊姊湖阳公主的先生去世了,她独自在家寡居。湖阳公主跟光武帝在谈话中,透露出有意要嫁给宋弘,因为她觉得宋弘非常有德行。一般王亲贵戚下嫁给下属官员,这个官员马上就变成皇亲国戚,而且又是皇上的姐夫,那是很荣耀的。

光武帝就向宋弘探听口气,看他愿不愿意把原配放下,娶他姊姊。一般人都是希望能够攀到这门亲事的,宋弘则不然。他听了以后,就对光武帝说: “贫贱之交不可忘,糟糠之妻不下堂。糟糠之妻就是形容原配,陪伴我们胼手胝足一起创造家庭的太太,岂能抛弃!

宋弘说话很有善巧,他先对皇上说 贫贱之交不可忘,皇帝听到此话,就会提起道义之心;接下去再说 糟糠之妻不下堂。如此,皇帝也觉得有点不好意思,也就不强人所难。

宋弘虽然只是拒绝了这件婚事,但他影响的范围却非常大。因为他是朝廷的达官,假如他娶了皇帝的姊姊,将会造成朝廷不好的风气。而他如此有道义,也端正了朝廷重视情义的风气。相信当时所有的官员一定不敢把原配休了,假如休了,一定会受到所有舆论的斥责。确实,读书人所做的每件事,都要为国家社会负责,不只是为当时的国家社会,还要为以后的国家社会。这些风范都是无量功德,假如没有宋弘演出这样的好戏,我们就没有学习效法的机会。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师