Tuesday, 8 February 2022

125 Mendekatkan Diri Pada Insan Mulia

Cerita Budi Pekerti 125

Mendekatkan Diri Pada Insan Mulia

 

Ketika saya menuntut ilmu ke Australia, ada seorang senior yang usianya lebih tua dari Ayahku. Saat berada di Australia, senior ini mengalami pendarahan lambung dan memuntahkan banyak sekali gumpalan darah. Ketika beliau datang ke kampus kami, kebetulan saya bertemu dengannya, wajah beliau sudah sangat pucat. Saya segera memberitahukan hal ini kepada staf di sana, agar membawa beliau ke rumah sakit, untungnya tidak ada masalah besar, beliau hanya perlu dirawat untuk satu kurun waktu.

 

Oleh karena kami semua harus mengikuti perkuliahan, dan begitu banyak pokok bahasan setiap harinya, sedangkan senior ini harus ada yang menjaganya. Saya pun menawarkan diri dan berkata: “Biarkan saya yang menjaga beliau, saya ingin memahami bagaimana rasanya menjaga dan merawat Ayahbunda.” Saya pernah tinggal bersama Ayahbunda saya selama beberapa waktu, banyak teman yang bilang: “Kamu sangat berbakti ya, tinggal bersama Ayahbunda-mu.”

 

Saya merasa sangat malu, oleh karena kesehatan Ayahbunda-ku lebih baik dari diriku, dari luar tampaknya sayalah yang menjaga mereka, namun sesungguhnya merekalah yang sedang menjaga saya. Di Australia bertemu kesempatan ini, ada seorang senior yang sakit, saya pun bisa menerapkan apa yang disebutkan dalam Di Zi Gui ‘Jika Ayahbunda jatuh sakit, air rebusan obatnya kita coba dahulu’, begitu pula dengan ‘Memberikan salam kepada Ayahbunda pada pagi dan malam hari’, saya akan sangat bersukacita setiap waktu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh beliau.

 

Walaupun tidak bisa mengikuti perkuliahan, namun dengan menjaga dan merawat senior ini, kita benar-benar dapat menerapkan apa yang telah dipelajari.

 

Oleh karena lambung beliau terluka maka tidak boleh mengonsumsi makanan yang sulit dicerna, harus dimulai dengan mengonsumsi bubur gandum yang biasanya diberikan untuk bayi, dan setiap kurang lebih dua jam mesti makan se-kali. Saya pun mulai belajar merawat beliau, setiap dua jam memasak semangkok bubur gandum untuk beliau. Senior ini juga amat gembira, ada saya menemaninya memulihkan diri.

 

Sebab jodoh inilah, dan dari senior ini saya belajar banyak tentang bagaimana cara menyikapi masalah dan berinteraksi dengan orang lain. Walaupun bekerja sebagai buruh, akan tetapi beliau pernah memimpin barisan buruh di mancanegara. Ketika ada teman sesama buruh yang mengalami masalah finansial dalam hidupnya, dengan kedermawanannya, beliau akan membantu mereka, beliau juga tidak pernah berharap mereka akan mengembalikannya.

 

Selama kurun waktu ini, saya telah mendekatkan diri dan belajar pada seorang sosok yang berhati mulia dan penuh kebajikan. Meskipun beliau adalah pekerja kasar, namun dia sangat menyukai kebudayaan Tionghoa, beliau juga menulis sebuah Aksara Qin (bentuk kaligrafi Tiongkok kuno) yang sangat bagus.

 

Kita harus sopan dan menghormati semua orang, sebab banyak sekali insan yang memiliki bakat terpendam yang ada di sekitar kita, hanya saja kita sendiri tidak mengetahuinya. Apabila kita dapat terus mempertahankan hati penuh hormat, sesungguhnya di manapun kita berada pasti akan bertemu dengan orang yang dapat menolong kita, sehingga kita dapat memahami apa yang dimaksud dengan ‘Dapat bergaul dengan insan berkebajikan membawa manfaat tanpa batas, kebajikan bertambah kesalahan berkurang’

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

亲仁

 

我到澳洲去读书时,有一位长辈比我父亲年岁还大。在澳洲期间,他胃出血吐了很多血块出来。他走到我们学院的时候,我刚好遇见他,看他整个脸都苍白了。我就赶快去通知当地的工作人员,把他送到医院去,幸好没有什么大碍,只是需要好好调养一段时间。

 

因为我们是去上课,每天都有很多课程,这位长者就必须有人照顾。我就自告奋勇说:「让我来照顾,我要体会一下孝养父母的感受。」我跟父母住过一段时间,很多朋友说:「你好孝顺,都跟父母一起住。」

 

我很惭愧,因为我父母身体比我还好,表面看是我照顾他们,其实都是他们照顾我。在澳洲有这个机会,有长辈生病,我可以落实「亲有疾,药先尝」,「晨则省,昏则定」,时时知道他的需要,我就很欢喜。虽然课程没有学习到,但是我们可以透过照顾这位长者,把学到的东西真正做到。

 

因为他胃已经受伤,不能吃不好消化的食物,必须从给婴儿吃的那种麦麸开始吃起,而且差不多两小时左右就要吃一次。我就开始学习照顾长者,两个小时就帮他煮一碗麦麸给他吃。那位长者也很欢喜,我陪着他养病。

 

因为这个因缘,我在这位长者身上,学到很多的处事待人的道理。这位长者虽然是工人,但他带过很多国家的工人,他都是身先士卒。工人在生活当中很拮据的时候,他都会慷慨解囊去帮助他们,也从来不会想跟他们要回来。在这段过程中,我亲近了一个仁德之人。虽然他是一位体力劳动者,但是他却很喜欢中国文化,还写了一手很好的小篆字。

 

我们要礼敬一切人,因为很多卧虎藏龙都在我们身旁,只是自己不知道。假如我们能不断保持恭敬心,确实会处处遇到贵人,就能体会「能亲仁,无限好,德日进,过日少」

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~