Memasuki Ruangan Kosong Seperti Ada Penghuninya
Di masa kini, banyak sekali anak-anak yang suka mengamati
sekelilingnya ketika sedang bertamu ke rumah orang lain, padahal mungkin saja
si pemilik rumah sedang sibuk di dapur. Apakah hal seperti ini dibenarkan?
Tentu saja tidak boleh. Perilaku seperti ini menunjukkan bahwa kita tidak
menghormati si pemilik rumah.
Terutama kamar tidur pemilik rumah, lebih tidak boleh
sembarangan memasukinya. Tata krama bertamu ini harus kita sampaikan kepada
anak-anak. Umpamanya ketika sedang bertamu, si anak sedang melihat-lihat dan
sudah berjalan melewati banyak ruangan, jika saat itu pemilik rumah menemukan
ada barangnya yang hilang, maka dialah orang pertama yang dicurigai.
Semasa kecil saya pernah mempunyai seorang teman, waktu
itu dia pergi bermain ke rumah teman sekelasnya, kemudian ada sejumlah uang
hilang dari kamar ayah teman sekelasnya ini, keesokan harinya teman sekelasnya
menunjuk temanku bahwa dialah yang telah mencuri uang ayahnya. Dia dijuluki
seorang pencuri oleh seluruh teman sekolah, benar-benar tidak punya alasan
untuk berdebat. Oleh karena dia tidak berdaya membuktikan dirinya tidak
mengambil uang tersebut, lagipula dia memang ada masuk sebentar ke kamar ayah
teman sekelasnya.
Maka itu, kita harus selalu bermawas diri dan menghindari
kecurigaan, sehingga orang lain tidak salah paham kepada kita. Inilah mengapa
kita harus “Memasuki ruangan kosong seperti ada penghuninya”.
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
( Seputar “Belajar
Kesusilaan” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
教化实例 ~ 【习礼篇】
入虚室 如有人
现在有很多孩子,到别人家里,可能主人到厨房去忙,小孩就四处参观。这样对不对?不对,这是对主人不尊敬的表现。尤其主人的卧房更不可以乱进入。这些都要给孩子做出提示。比如说很多房间他都走过了,如果主人发现有东西不见了,他就是第一嫌疑。我曾有一个朋友,小时候到同学家去玩,结果同学爸爸的房间里有一笔钱不见了,隔天他的同学就指着他说是他偷的。他在全班同学的心里被贴上了一个小偷的标签,百口莫辩。因为他无法证明自己没拿,而且他确实进去一段时间才出来。所以,我们要时时警惕,要避免嫌疑,不要被人误会。‘入虚室,如有人’,这是避嫌。
【德育故事 ~ 小故事 真智慧】
【讲述 ~ 蔡礼旭老师】