Sunday 19 July 2020

69 Kegiatan Melindungi Telur Sehari


Cerita Budi Pekerti 69
Kegiatan Melindungi Telur Sehari

Kami pernah mengadakan sebuah kegiatan untuk anak-anak, membiarkan mereka mengambil sebutir telur, lalu ditaruh (dikalungkan) di atas tubuh mereka,  kami menyebutnya ‘Kegiatan melindungi telur sehari’. Memberitahu para murid, hari ini rasakan sebentar bagaimana perasaan melindungi sebutir telur, mampukah kalian melindunginya dengan baik.

Pada awalnya anak-anak sangat berhati-hati, alhasil sekitar 1-2 jam berlalu mereka telah lupa. Maka terdengar banyak sekali suara ‘Ah!’, sampai mata pelajaran terakhir di hari itu, tidak tersisa sebutir pun telur yang tidak pecah. Guru pun membimbing mereka, lihatlah baru sehari saja kamu sudah tidak sanggup melindunginya, jika mama-mu sama sepertimu, tiap hari tidak bisa berdiam diri, setelah dilahirkan tubuh kalian hanya akan penuh lebam. Maka itu, selama sepuluh bulan ibunda mesti sangat waspada melindungimu, dan berat badanmu semakin hari semakin bertambah.

Akan ada reaksi pada tubuh ibunda ketika sedang mengandung, yakni muntah dan tidak berselera makan, meskipun demikian, masih memaksakan dirinya untuk bisa makan. Mengapa ibunda sudah tidak berselera, tetap harus makan? Supaya tubuhnya bisa menyerap nutrisi dari makanan lalu diteruskan buat janinnya. Meskipun merasa tidak nyaman, dia tetap memaksakan dirinya menelan makanan.

Maka itu anak-anak sekalian, bolehkah kamu memilih-milih makanan? Lihatlah mama saja bersedia makan demi dirimu, kamu juga harus membalasnya, jangan memilih-milih makanan, makanlah makanan yang bergizi, buatlah tubuhmu sehat, agar mama bersukacita. Dengan dibimbing seperti ini, anak-anak akan merasakan hal serupa dengan yang kita rasakan.

Pada usia kehamilan sepuluh bulan tubuh pun terasa semakin berat, bahkan berjalan saja terasa sulit. Kami juga pernah memperagakannya kepada anak-anak menggunakan bola basket, biar mereka merasakan, banyak sekali hal mesti dialami sendiri, barulah mampu memperoleh perasaan yang sesungguhnya. Selanjutnya saya maju selangkah lagi membimbing para murid, saya bilang: “Di samping ranjang ruangan bersalin terdapat dua tiang baja yang sangat kokoh, alhasil tiang baja yang kokoh pun menjadi bengkok. Anak-anak sekalian, kekuatan apa yang menyebabkan tiang baja ini bengkok?” Anak-anak berkata: “Kekuatan rasa sakit.”

Oleh karena ibunda mengalami rasa sakit yang hebat saat akan melahirkan, maka kedua tangannya memegang erat tiang baja ini, dan seiring berjalannya waktu tiang pun menjadi bengkok oleh kekuatan-kekuatan ini. Dibanding dengan kanker, rasa sakit yang dialami ketika melahirkan lebih luar biasa, mengapa banyak penderita kanker yang mengakhiri hidupnya? Karena mereka tidak mampu menahan rasa sakit yang dideritanya.

Ibunda justru mampu menahan rasa sakit yang lebih parah dibanding kanker! Setelah buah hatinya lahir, apa yang ditanyakan ibunda pertama kali, apa pula yang pertama kali dia pikirkan? Apakah bayiku sehat? Kasih sayang seorang ibunda pada putra-putrinya, dapat membuatnya segera melupakan rasa sakit yang tak tertahankan, kita harus mengingat budi kebajikan ini di dalam hati sepanjang hayat.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
         ( Seputar “Bakti dan Hormat” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

教化实例   ~ 【孝敬篇】
一日护蛋活动

我们曾经给孩子举办过一个活动,让他们拿一个鸡蛋,然后放在身上,此为‘一日护蛋活动’。告诉同学们,今天都体验一下保护一个鸡蛋的感觉,只要一天,看能不能把它保护好。结果孩子一开始小心翼翼,差不多过了一、两个小时就忘记了。所以,就听到很多‘啊!’的声音,到当天最后一节课,没有破碎的鸡蛋所剩无几。老师就引导他们,你看你才守一天就守不住了,假如妈妈像你一样,每天蹦蹦跳跳,你一生出来就会这边青一块,那边紫一块。所以,母亲十个月都要很小心谨慎的保护你,而你的体重却一天比一天加重。

母亲在怀胎的时候会有生理反应,会呕吐吃不下饭,虽然如此,还勉强自己一定要把食物吃下去。为什么母亲没胃口,还要把食物吃下去?为了让她的身体吸收营养之后可以输给胎儿,所以纵使她很难受,也会勉强自己把食物吃下去。所以,诸位小朋友你是否可以偏食?你看妈妈为了你,都愿意把食物吃下去,你也应该回馈妈妈,不要偏食,该吃的、有营养的要吃下去,让身体强壮,让妈妈欢喜。我们这样引导,孩子就会感同身受。

怀胎十月的时候身体就会逐渐加重,走起路来很不容易。我们也曾经用篮球给孩子做过示范,让他去感觉,因为很多事你都要去亲身体验,才能得到真实的感受。接着我又进一步引导学生,我说:‘产房生产的床边有两条钢柱很粗,结果这样粗的钢柱都弯曲了。诸位小朋友,是什么力量使这个钢柱变弯了?’小朋友就说:‘痛的力量。’因为母亲生产时会产生巨痛,所以双手抓着这些钢柱,日积月累,钢柱都被这些力量拉弯了。生产时的痛比癌症还要痛,很多癌症病患者为什么自杀?疼痛到不能忍受。母亲居然能承受比癌症还要严重的痛苦!待孩子降生之后,母亲的第一句话、第一个念头是什么?孩子是否健康?母亲对于子女的疼爱,可以将无法忍受的疼痛完全抛在脑后,如此的恩德,我们这一生都要牢记在心上。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师