Sunday, 19 July 2020

68 Suami dan Istri Mesti Bekerja Sama


Cerita Budi Pekerti 68
Suami dan Istri Mesti Bekerja Sama

Suami dan istri mesti saling bekerja sama untuk mendidik anak-anak mereka berbakti, menumbuhkan pengamalan bakti sang anak. Jika diantara suami istri dapat bekerja sama, anak akan mudah mengembangkan hati baktinya. Umpamanya suami berkata pada sang anak: “Nak, kamu boleh tidak berbakti pada Papa, namun kamu tidak boleh tidak berbakti pada Mama-mu.”

Berbicara mesti bisa meyakinkan, apabila sang ayah bicara sambil meneteskan air mata, maka putranya juga pasti akan terharu. Anda mesti memberitahu anak anda: “Saat mengandung dirimu, Mama-mu muntah parah, sungguh sengsara, makan pun tidak berselera.” “Anak berada di dalam perut, Ibunda menanggung beban berat”, Bayangkan betapa beratnya dirimu, setiap hari Mama membawamu tanpa keluhan dan penyesalan, bahkan masih harus pergi bekerja.

Ketika tiba waktu persalinan, masih harus mengalami rasa sakit yang luar biasa. Setelah kamu lahir, menjagamu dengan sangat baik, pernah suatu kali ketika kamu sakit, Mama menjagamu sampai tidak tidur hampir 2-3 hari. Ceritakanlah kondisi yang sebenarnya pada sang anak. Setelah diungkit, hati tahu budi sang anak akan tumbuh.

Tahu budi maka dapat balas budi, anak pun bisa merasakan budi kebajikan dari Ibunda. Jika seorang istri yang berbicara, katakan pada anak: “Kamu boleh tidak berbakti pada Mama, namun kamu tidak boleh tidak berbakti pada Papa-mu.” Beritahukan semua pengorbanan Ayah untuknya sedari kecil, dengan demikian barulah anak dapat menerima budi kebajikan dari sang Ayah. Maka itu, sangatlah penting suami dan istri bisa saling bekerja sama dalam mendidik anak.

Masa kini banyak sekali ibunda, tidak hanya tidak memberitahukan budi dan kebajikan ayah pada anak, malah menghitung berapa banyak kesalahan ayah di depan anak mereka. Lihatlah ayahmu begini begitu, dengan berkata demikian, sangat sulit tumbuh rasa hormat anak pada ayah mereka. Seorang ayah yang dipandang rendah oleh anak sendiri, akan mudah putus asa dan frustasi.

Maka itu, sebagai seorang ibunda dan sebagai seorang istri, berhati-hatilah dalam berbicara, jangan membicarakan kesalahan dari suami, sebaliknya pujilah kelebihan dan kepedulian suami terhadap anak-anak. Suami akan terharu mendengarnya, merasa dirinya bisa melakukan yang lebih baik lagi, dan akan terus giat berusaha. Seorang ayah harus memiliki martabat di depan anak-anak mereka, ini akan mendorong anak-anak ke kehidupan dan pertumbuhan yang sehat.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
         ( Seputar “Bakti dan Hormat” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

教化实例   ~ 【孝敬篇】
教孝要夫妻配合

夫妻要互相配合教育孩子的孝心,培育孩子的孝行。夫妻之间能相互配合,孩子就容易增长孝心。比如先生对孩子说:‘孩子,你可以不用孝顺我,但是你不能不孝顺你母亲。’讲话的时候要很中肯,假如当父亲的讲到眼泪都流下来,那他的儿子也会深受感动。你要告诉孩子,你母亲怀孕的时候吐得很厉害、很难受,连饭都吃不下去。‘儿在腹中,母负身重’,你想你有多重,你妈妈每天无怨无悔怀着你,还要上班。到生产时,要付出极大的痛苦。生下来之后,无微不至照顾你,有一次你生病时,你妈妈几乎两、三天都没睡觉。把这些真实的状况告诉孩子。一经提醒,孩子那种知恩的心就会生起来。知恩就能报恩,孩子就会感受母亲的恩德。假如是太太,就要告诉孩子:‘你可以不用孝顺妈妈,但是不能不孝顺爸爸。’就要把父亲从小对孩子所有的付出都告诉他,小孩才能领受父亲的恩德。所以,夫妇相互配合教育很重要。

现在很多做母亲的,不但没有把父亲的恩德告诉孩子,还在孩子的面前数落父亲。你看你爸爸如何如何,如此一讲,孩子对父亲就很难生起恭敬心。为人父者,连孩子都瞧不起,就很容易自甘堕落。所以,当母亲的、当太太的,言语要特别慎重,不要把先生的过失说出来,反而要夸奖先生的优点,夸奖先生对孩子的关心照顾。先生一听就会感动,会觉得自己可以做得更好,尽心尽力朝这个方向努力。做父亲的在孩子面前要有尊严,而这一分尊严会推动他的人生健康成长。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师