Cerita Budi Pekerti 76
Memperlakukan Almarhum Seperti Saat Beliau Masih Hidup
‘Memperlakukan almarhum seperti saat beliau masih hidup’,
sikap kita memperlakukan mendiang Ayahbunda adalah serupa dengan ketika mereka
masih hidup, tidak boleh berbeda. Bukan karena ayahbunda telah tiada maka
harapan dan didikan mereka ke kita juga ikut berubah, malah kita harus berusaha
lebih keras, agar bisa membalas budi ayahbunda yang telah membesarkan dan
mengasuh kita.
Ada seorang anak kecil yang kebetulan nenek luarnya
meninggal dunia, mereka sedang duduk di mobil jenazah dan pamannya membawa abu kremasi
neneknya. Jalanan yang mereka lewati bergelombang dan tidak rata, pamannya
segera berkata pada pengemudi mobil: “Tolong setirnya pelan sedikit, karena Bunda
saya tidak terbiasa duduk di mobil yang jalannya cepat.”
Anak ini terharu melihatnya, ketika kembali ke sekolah
dia berkata pada gurunya: “Guru, tindakan paman saya apakah sudah memperlakukan
almarhum seperti saat beliau masih hidup?” Maka itu, kita tidak boleh
meremehkan anak-anak, mereka memiliki daya tangkap yang cepat.
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
( Seputar
“Bakti dan Hormat” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
教化实例 ~ 【孝敬篇】
事死者 如事生
‘事死者,如事生’。侍奉已故父母的态度,跟在生前的态度,绝对没有两样。父母对我们的期许跟教诲,绝对不会因为父母离去而有所改变,甚至要更加努力才对,要对得起父母的养育之恩。有一位小朋友刚好他的外婆去世了,他们坐在灵车里,他的舅舅端着他外婆的骨灰。在路上比较颠簸,他的舅舅马上就跟开车的人说:‘你开慢一点,因为我母亲不习惯坐快车。’孩子看了也很感动,回到学校就跟老师说:‘老师,我舅舅的行为是不是事死者如事生?’所以,我们不要轻视孩子,孩子是很有悟性的。
【 德育故事 ~ 小故事 真智慧 】
【 讲述 ~ 蔡礼旭老师 】