Cerita Budi Pekerti 87
Janganlah Duduk Saat Senior Berdiri
Ada seorang gadis kecil, baru berusia 2-3 tahun. Suatu
hari, dia pergi berpiknik bersama Ayahbunda dan Neneknya, di taman, Ayahnya
sedang duduk sambil membaca koran, sedangkan anak ini duduk di atas bangku.
Tiba-tiba Neneknya berjalan menghampiri mereka, anak ini segera
melompat dari tempat duduknya, namun belum sempat berdiri stabil dia sudah
terjatuh karena bangkunya yang terlampau tinggi.
Nenek dan Ayahnya merasa heran, bergegas membantunya
berdiri, lalu bertanya padanya: “Kenapa kamu melompat?” Anak ini bilang:
“Janganlah duduk saat senior berdiri.” Oleh karena Neneknya datang, makanya dia
segera melompat dari tempat duduknya.
Ayahnya merasa malu, karena tidak menghiraukan dan
meneruskan membaca surat kabar, sedangkan putrinya yang berusia 2-3 tahun bisa
bangkit berdiri memberikan bangku untuk Neneknya. Maka itu, anak melampaui
Ayahnya, menghadapi anak-anak yang belajar ajaran insan suci dan bijak, kita
juga mesti ikut belajar bersama mereka, baik-baik menerapkan “Di Zi Gui” dalam
kehidupan keseharian.
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
( Seputar “Belajar
Kesusilaan” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
教化实例 ~ 【习礼篇】
长者立 幼勿坐
有一个小女孩,她才两、三岁。有一天,跟她父母、外婆出外旅游,在公园里,她父亲坐在那里看报纸,小女孩坐在一个板凳上面。突然她的外婆走过来,结果那个小女孩就迅速跳起来,因为那个椅子比较高,她马上跳起来,没有站稳就跌倒了。她的外婆、父亲都觉得很奇怪,赶快把她扶起,问她:‘你为何跳起来?’小女孩说:‘长者立,幼勿坐。’因为外婆来了,她就赶快跳起来。父亲觉得很汗颜,外婆走过来,他无动于衷在那里看报纸,两、三岁的女儿却起身为老人让座。所以,后生可畏,面对这些学圣贤书的孩子,我们也要跟他们一样好好学习,落实《弟子规》。
【德育故事 ~ 小故事 真智慧】
【讲述 ~ 蔡礼旭老师】