Sunday, 16 February 2020

18 Zheng Lian Menghancurkan Buah Pir


Cerita Budi Pekerti 18
Zheng Lian Menghancurkan Buah Pir

Pada masa Dinasti Ming, ada seorang menteri bernama Zheng Lian. Tujuh generasi anggota keluarganya ada lebih dari seribu orang dan tinggal bersama dalam satu rumah, hidup dengan tenang tanpa ada masalah. Kaisar sangat senang mendengarnya, lalu menganugerahkan sebuah plakat kerajaan bertuliskan “Keluarga Nomor Satu Di Dunia”. Selain plakat, Kaisar juga menghadiahkan dua buah pir yang besar dan mengirim pengawal pribadinya mengikuti dari belakang, lihat bagaimana dia membagi dua buah pir untuk seribu orang. Bagaimana cara dia membagi?

Pulang ke rumah, Zheng Lian tidak terburu-buru, dia memerintahkan orang membawakan dua tempayan. Setiap tempayan diisi dengan air dan satu buah pir yang sudah hancur, dicampur dan dimasak sampai menghasilkan sari buah pir. Lalu berkata: “Ayo, setiap orang minum semangkuk”, dengan begini semuanya merasa adil. Semua keturunan dan kerabatnya kagum dan sangat menghormati atas sikap adil Zheng Lian dalam menyelesaikan masalah. Jadi, kesetaraan dan keadilan adalah syarat pertama yang paling penting dalam menata sebuah keluarga.

Kaisar bertanya kepada Zheng Lian, bagaimana cara kamu dalam menata keluarga? Zheng Lian berkata: “Tidak mendengar perkataan wanita.” Kesempatan wanita zaman dulu untuk bisa mendengar ajaran insan suci dan bijak sangatlah sedikit, manusia yang tidak memiliki kebijaksanaan, tidak bisa terhindar dari kebiasaan buruknya.

Jika wanita di rumah terlalu memihak anaknya, seringkali dalam perkataannya ada banyak gunjingan, begitu gunjingan ini tersebar luas, akan ada banyak tanggapan (dampak) negatif. Sebagai seorang pemimpin keluarga, tentu saja tidak boleh mendengarkan prasangka yang menyebabkan perasaan tidak adil di dalam hati dan ketidakadilan di dalam keluarga.


Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
                     ( Seputar “persaudaraan” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

德育故事  ~    
                 郑濂碎梨

在明代,有位大臣叫郑濂。他们家族七代同堂,有一千口人居住在一起,相安无事。皇帝听了很欢喜,就御赠一块 天下第一家的匾额。御封之外,送了他两个大水梨,还派锦衣卫跟在后面,看看他如何把两个大水梨分给一千个人。如何分的?郑濂回去,不慌不忙,吩咐人运来两个大水缸,一边放一个梨,把梨捣碎,让梨汁流到水缸里,混合在一起。然后说:来,每人喝一碗,如此大家都觉得非常公平。子孙中比较亲的人,见郑濂能如此公平处事,都肃然起敬;比较疏远的后代,见长辈能这样公平,也非常佩服和崇敬。所以,平等、公平是治家的第一重要条件。

皇帝问郑濂,你治家究竟有何诀窍?郑濂说:不听妇言,以前的女性听闻圣贤教诲的机会比较少,人没有智慧,难免会随顺习气。家里的妇人假如对自己的孩子特别偏爱,往往在言词中就会有是是非非,一旦是非传递开来,很多怨言就会应运而生。所以,做为一个家族的领导者,绝对不能听信偏见,而产生心里的不平,进而造成家庭里的不公平。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师