Tuesday, 12 May 2020

52 Pandangan Konfusius Tentang Kebajikan


Cerita Budi Pekerti 52
Pandangan Konfusius Tentang Kebajikan

Pada masa periode Chunqiu (periode musim semi dan gugur), ada dua murid Konfusius yang bernama Zi Gong dan Zi Lu. Oleh karena Zi Gong adalah seorang saudagar, maka sering kali berdagang di negara lain. Di negara Lu sendiri ada sebuah peraturan hukum, selama rakyatnya berada di negara lain, bertemu dengan warga negara sendiri dijual sebagai budak, maka dapat menebusnya, dan hadiah untuk tebusan akan dibayar oleh negara. Apakah hukum seperti ini bagus? Sangatlah bagus! Bisa membangkitkan cinta kasih dan kepedulian semua rakyat, untuk menolong saudara sebangsa dan setanah airnya.

Zi Gong menebus orang dan membawanya kembali ke negara Lu, tetapi dia menolak saat petugas memberikan uang tebusan kepadanya, sehingga sebagian orang akan merasa Zi Gong sangat mulia karena tidak menerima uang tebusan.

Namun saat Zi Gong menghadap Konfusius, Konfusius langsung mengkritik Zi Gong: “Zi Gong, kamu sudah salah berbuat begini.” Rakyat negara Lu sangat miskin, ketika mereka berada di negara lain dan melihat warga negara sendiri diperbudak, mereka akan mempertimbangkan: “Apabila saya menebusnya dan mengambil uang tebusan, bukankah saya tidak sebanding dengan Zi Gong.” Mereka menjadi cemas dan serba salah, jika mengambil uang tebusan akan tampak tidak semulia Zi Gong, namun jika tidak diambil, dengan kondisi keuangan yang sudah menipis, hidup pun terasa sulit.

Tentu mereka menjadi ragu ketika ingin menolong orang, dengan demikian akan memiliki dampak yang buruk, misalnya ada seratus orang yang ingin menyelamatkan, dan ada salah seorang dari mereka yang ragu, maka sangat mustahil mereka akan menebus warga negara sendiri. Jadi, Konfusius berkata: “Akan timbul pengaruh buruk dengan perbuatan kamu ini.”

Suatu ketika, saat Zi Lu sedang berjalan, dia melihat ada seseorang yang hampir tenggelam, dengan segera dia melompat menolong orang tersebut. Orang yang ditolong ini sangat berterimakasih, bahkan memberikan seekor sapi pada Zi Lu, Zi Lu sangat senang, dan membawa pulang sapi yang diberikan. Konfusius memuji Zi Lu saat mengetahuinya, selanjutnya di Negara Lu akan ada banyak orang yang memberanikan diri membantu dan menyelamatkan hidup orang lain, sebab apa yang dilakukan Zi Lu mampu membuat semua orang merasakan bahwa orang yang berbuat baik akan mendapat balasan yang baik.

Sebagian orang merasa Zi Gong lebih benar dengan tidak menerima uang tebusan, dan Zi Lu tidak semulia Zi Gong karena menerima sapi yang diberikan. Akan tetapi dalam mengamati suatu hal Konfusius tidak hanya melihat masa kini, namun juga melihat dampak apa yang akan ditimbulkan kelak di kemudian hari; dampak yang ditimbulkan tidak hanya untuk sementara namun bisa untuk waktu yang lama, tidak hanya melihat manfaat yang diterima seseorang saja, namun mesti melihat manfaat yang diberikan untuk dunia.

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
                  ( Seputar “Kebajikan” )
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008

德育故事  ~     
                 夫子论善

在春秋时代,孔夫子有两位学生,一个是子贡,一个是子路。子贡因为是大商人,所以常常在其他的国家做生意。鲁国有个法律规定,只要在其他的国家,见到自己的国人被卖去当奴隶,你可以把他赎回来,而奖赏的赎金由国家支付。这样的法律好不好?非常好!唤醒每个国人去爱护、去解救自己的同胞。子贡赎人回到国内,当官府把赎金奖给他的时候,子贡并没有接受,一般人就会觉得子贡很高尚,不要赎金。

但是子贡走到夫子面前,夫子就批评他: 子贡,你这样做错了。鲁国人都很贫穷,当他们到其他国家看到自己的国人,他会考量到: 假如我赎他回来,我去拿赎金,好像比子贡矮了一截。他就会有所顾虑,因为他拿了赎金就显得没有子贡那么高尚,可是他不拿赎金,经济状况又很拮据,家里生活就有困难。当然他在救人时会有迟疑,这就会有不良的影响,比方说有一百个人救人,其中有一个迟疑了,就很有可能不能把自己的国人赎回来。所以,夫子说: 你这样做会有不好的流弊产生。

有一天,子路走在路上,刚好遇到一个人溺水,子路看到后,立即跳下去把他救起来。被救之人内心非常感激,就把家里的牛送给子路,子路也很高兴,就把牛牵回去。孔夫子得知就称赞子路说,往后鲁国人就会有很多人勇于去帮助别人,解救别人的生命,因为子路的表现能令大家深深感受到行善之人必有善报。一般人会觉得子贡不受赎金比较正确,子路受牛好像没有子贡那样高尚。但是夫子观察事物不是只看现前,还要看以后所产生的流弊;不看一时而要看久远,不看一身而要看对天下的影响。

德育故事 ~ 小故事 真智慧
     讲述  ~  蔡礼旭老师



=