Cerita
Budi Pekerti 117
Kesibukan Tanpa Makna dan Tujuan
Saya pernah menjalin komunikasi dengan beberapa orang pengusaha,
mereka bilang bahwa apabila seorang pengusaha tidak mendengarkan ajaran insan
suci dan bijak, maka hidup ini benar-benar miskin hingga tersisa uang saja.
Ketika manusia hidup hanya memiliki uang namun tidak memiliki kebijaksanaan, uang
mungkin adalah malapetaka. Begitu banyak godaan di luar, mungkin karna uang
inilah anda mulai merusak kehidupan diri sendiri. Maka itu, ada orang yang meriset
bahwa terdapat beberapa versi kisah akhir dari perjalanan hidup para pengusaha.
Yang pertama adalah ‘Bekerja keras baik secara fisik
maupun mental’, setiap hari bekerja keras melampaui 8 hingga 10 jam, namun
mendadak di usia paruh baya mengetahui diri sendiri menderita kanker, dan sakit
parah; sudah 10 hingga 20 tahun berusaha keras, pada akhirnya apapun tidak bisa
dibawa pergi. Dia terbaring di rumah sakit, hatinya tidak bahagia.
Kekayaan yang dihasilkan dari kerja keras sepanjang hidup,
pada akhirnya sepeser pun tidak dapat digunakan, apa yang akan dia pikirkan? Hanya
ada penyesalan dan tidak ikhlas. Apalagi kalau istrinya masih muda, harta yang
begitu banyak entah akan jatuh ke tangan pria mana nantinya. Hasil akhir
seperti ini baik tidak? Tidak baik! Namun di masa sekarang memang ada banyak
orang yang sedang menuju ke arah begini.
Seringkali saya bilang bahwa kehidupan manusia itu penuh
dengan kesibukan, buta dan bingung. Pertama adalah aksara (‘忙’ máng/sibuk),
di sebelah kiri ada (‘心’ xīn/hati) dan di
sebelah kanan ada (‘亡’ wáng/mati),
artinya hati sudah mati, tidak bisa merasakan apa yang dibutuhkan oleh
Ayahbunda, istri dan anak, setiap hari hanya tahu sibuk terus.
Setelah sibuk sekian
lama, masuk ke tahap kedua ‘buta’, mata pun sudah tidak bisa melihat lagi, segala
kewajiban diri sudah terlupakan, hanya tahu mencari uang saja; setelah berusia
paruh baya baru menyadari bahwa antara istri, anak dan diri sendiri sudah tidak
ada komunikasi lagi. Dia akan merasa hidup ini sungguh membingungkan,
sesungguhnya apa yang sedang saya lakukan? Inilah yang disebut dengan sibuk, buta
dan bingung.
Banyak sekali orang
tua yang saking sibuknya, anak sendiri sudah kelas berapa saja tidak tahu.
Pernah suatu kali Jackie Chan pergi menjemput anaknya, sampai di sekolah
menunggu putranya keluar. Setelah lama menunggu, putranya tak kunjung keluar. Kemudian
bertemu dengan guru putranya, guru ini keluar dan berkata padanya: “Putra anda
sudah SMP lho, kenapa masih menunggu di sekolahan dasar.”
Maka itu, kita mesti
berpikir kembali, tujuan sebenarnya dari kerja keras itu apa? Permainan uang
bukanlah tujuan awal anda bekerja keras yang sesungguhnya. Tujuan awal anda
yang sebenarnya bukankah berharap agar ada kehidupan keluarga yang lebih baik?
Kita harus ingat akan tujuan kita, jangan sudah sampai di tengah jalan lalu
lupa akan arah tujuannya.
Namun ini juga
bukanlah hal yang mudah, oleh karena fenomena persaingan masyarakat masa
sekarang terlalu parah. Pakaian orang lain lebih mahal dari kita, mobil orang
lain adalah merek terkenal, apapun yang lebih baik dari kita, maka hati ini
merasa tidak nyaman. Jadi, janganlah menjalani hidup yang sibuk, buta dan
bingung. Ini adalah kondisi pertama dari akhir perjalanan karir seorang
pengusaha.
Yang kedua adalah
‘Terbelenggu oleh jeruji besi’, oleh karena caranya menghasilkan uang sering
melakukan hal yang beresiko dan melanggar hukum negara. Saya ingat suatu kali
pulang dari Beijing, di dalam pesawat saya lihat (baca) ada seorang hartawan
Rusia, masih sangat muda dan sepertinya baru berusia sekitar 40-an tahun,
sekarang telah menjadi tahanan penjara. Maka itu, hidup tidak boleh serakah,
dalam mengelola bisnis, manusia seharusnya menggunakan hati yang tulus dan
dapat dipercaya, bersumbangsih tanpa pamrih, yakinlah bahwa akan ada balasan
yang baik.
Tentu saja di masa
yang akan datang jangan membiarkan anak-anak memiliki karir yang beresiko. Yang
lebih penting adalah mengajarinya sejak usia dini ‘Benda sekecil apapun
janganlah disembunyikan dari Ayahbunda’, mengajarinya bahwa kejujuran barulah
merupakan landasan hidup.
Yang ketiga adalah,
tipe pengusaha yang juga menghasilkan banyak uang, namun karena seringkali
mempunyai banyak sekali acara jamuan makan dan minum, tubuh pun jadi rusak.
Ketika di usia senja, seseorang tidak memiliki tubuh yang sehat, dapatkah dia
menikmati berkahnya? Mungkin seumur hidup, atau sisa hidup mesti dihabiskan
bersama obat-obatan, hidup yang seperti ini juga tidaklah baik.
Yang terakhir adalah
pengusaha yang hidupnya lebih berhasil, yakni memberikan perhatian pada karir
dan keluarga pada saat yang bersamaan, ini adalah yang paling sempurna. Paman
Lu juga cukup sukses di dunia usaha, beliau pernah menjabat sebagai CEO di
perusahaan Yamaha, karyawannya ada 80 ribu orang, merupakan pengusaha yang
cukup berhasil. Beliau sangat berprinsip, asalkan setiap hari Minggu siang,
beliau akan menolak semua acara, untuk menemani istri dan anaknya makan
bersama.
Ketika beliau berpegang
teguh pada prinsipnya, apa yang dirasakan oleh istri dan anak-anaknya?
Kehangatan keluarga. Anaknya akan merasa bahwa Ayah mereka sangat peduli
terhadap keluarga, begitu pula dengan istri beliau, maka itu hubungan antar
anggota keluarga akan semakin erat.
Ketika kita menyadari
pentingnya keluarga, secara alami kita akan terus berupaya guna mempertahankan
keharmonisan keluarga, faktor keberhasilan ada pada daya upaya manusia, pasti
tidak akan mencari alasan dengan mengatakan bahwa diri sendiri tidak berdaya.
Selama anda memiliki keteguhan, dengan sendirinya sahabat-sahabat anda akan
menyesuaikan diri dengan prinsip anda.
Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”
(Kompilasi Seputar Kehidupan)
Pembicara: Guru Cai Li-xu
Edisi: Tahun 2008
【生活集锦】
人生切勿忙盲茫
我曾经接触过一些企业家,他们说企业家假如没有听闻圣贤的教诲,这一生真的是穷得只剩下钱而已。当人生有钱而没有智慧,钱可能就是祸患。外面那么多诱惑,可能会因为钱,开始糟蹋自己的人生。所以,曾经有人研究出来,大企业家有几种下场。第一种叫「劳心劳力」,每天工作很努力,工作超过八到十个小时,但是正值中年突然发现自己得了癌症,生了重病;努力了一、二十年,到头来什么也带不走。他躺在医院,心里不快活。赚了大半辈子的钱,到头来都花不到,他的内心会如何?捶胸顿足。而且他的太太还年轻,这么多财产不知道会落到哪个男人的手里?这个结果好不好?不好!但是现在有很多人确实是往这里冲。
我常说人生是忙、盲、茫。第一是忙碌的「忙」,这是会意字,左边一个「心」,右边一个「亡」,代表心死了,不能感受到父母、妻儿的需要,每天就是忙得不得了。忙久了就进入第二个阶段,眼睛看不到了,所有自己的本分事都忘了,只知道赚钱;等走到中年以后,发现太太和孩子跟自己也不能沟通。他会觉得人生很茫然,究竟我在做什么?这就是忙、盲、茫。
很多家长忙到自己的孩子读书到几年级都不知道。成龙有一次去接孩子,跑去学校等他儿子出来。等了半天,儿子没出来。突然遇到他儿子的老师,走出来说:「你儿子都上初中了,你还来小学等。」所以,我们要回想,人生努力真正的目的何在?不是玩金钱游戏,那已经不是你当初努力的真正目的。当初努力的真正目的,不就是希望能有个好的家庭生活吗?我们要谨记自己的目标,不要走到半途不知道方向了。但是这确实不容易,因为现在社会攀比的现象太严重了。人家的衣服比我们穿得贵,人家的车子是名牌,比我们的好,自己的心就受影响。所以,不要走忙、盲、茫之路。这是第一种情况。
第二种是「啷铛入狱」,因为在赚钱的过程中常常铤而走险,触犯了国法。我记得有一次从北京搭飞机回来,在飞机上看到一个俄罗斯的首富,很年轻看起来差不多仅四十岁左右,现在已经变成阶下囚,被关起来了。所以,人生绝对不能贪婪,应该以诚信去经营事业,老实去付出,相信会有很好的回报。当然要让孩子往后不要铤而走险,更重要的是从小要教他「物虽小,勿私藏」,教他廉洁有守,才是根本。
第三种的企业家,也赚了些钱,常常有很多的应酬,把身体搞坏了。当一个人中晚年身体不好,他的福享受得了吗?可能一辈子、后半生都要与药物为伍,这样也不是好的人生。最后比较有成就的企业家,就是事业跟家庭兼顾,这是最完美的。卢叔叔在企业界也相当有成就,曾经还做过雅马哈的总裁,员工有八万人,是相当成功的企业家。但是他做事很有原则,只要是星期天中午,他一定是陪太太跟孩子一起吃饭,他会把这一天所有的应酬都推掉。当他坚持这样做时,带给妻子跟子女的感受是什么?温暖。我的爸爸、我的先生非常在乎家庭,所以家庭的凝聚力就特别好。
当我们认知到家庭的重要,自然而然就会积极去做,事在人为,绝对不要找借口说人在江湖,身不由己。只要你有所坚持,你的朋友们自然会随着你的原则去调整。
【德育故事 ~ 小故事 真智慧】
~蔡礼旭老师 讲述~