Tuesday 3 November 2020

98 Memberi Lebih Bahagia Daripada Menerima

Cerita Budi Pekerti 98

Memberi Lebih Bahagia Daripada Menerima

 

“Barang sekecil apapun tidak boleh disembunyikan dari Ayahbunda”, anak-anak harus dididik agar tidak boleh serakah, meskipun barang kepunyaan sendiri juga tidak boleh menganggapnya milik sendiri, seharusnya paham untuk memberi, lalu membina anak-anak harus memiliki sikap yang murah hati. Jika tidak, saat anak-anak memperoleh sesuatu, dia hanya berharap dapat memakannya sendiri, dengan begini hati dan pikirannya akan menjadi semakin sempit.

 

Ada beberapa anak yang masuk di kelas yang sama, mereka juga tinggal di asrama yang sama. Ibunda dari salah seorang anak tersebut, membawakan beberapa botol susu untuk buah hatinya, menuju ke kamar anaknya dan berkata: “Semua ini untukmu, jangan sampai dilihat teman yang lain ya.” Jadi ketika si anak setiap kali harus meminumnya secara diam-diam, takut diketahui orang lain.

 

Nutrisi si anak memang bertambah, namun akan berdampak buruk terhadap kepribadiannya, oleh karena harus sembunyi-sembunyi, si anak juga tidak merasa bahagia meminumnya, tubuhnya juga tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik. Guru mereka telah mengamati hal ini dengan seksama, malam itu juga berkata pada anak ini: “Kamu punya begitu banyak botol susu, mengapa tidak berbagi kebahagiaan dengan semua orang, ada barang bagus tentu harus membaginya dengan teman-teman, maukah kamu mengambilnya untuk diminum bersama?”

 

Akhirnya anak ini berkata: “Oke!” Murid lainnya pun sangat bersukacita. Saat ini fenomena menakjubkan telah terjadi, ketika kita bersedia memberi, akan membangkitkan sukacita di hati semua orang, sehingga semua orang akan saling memberi perhatian. Saat dia menuangkan terlalu banyak susu, murid-murid lainnya akan berkata: “Cukup, cukup, teman yang lain masih belum minum.” Dengan demikian, semua murid kebagian meminum susu.

 

Sebelum meneguk susu bersama-sama, mereka serentak mengucapkan terima kasih kepada anak ini, sehingga dia juga merasa sangat gembira, memberi lebih berberkah daripada menerima. Malam itu dia menulis di buku hariannya: “Hari ini saya mengajak teman-teman minum susu, menurutku segelas susu itu lebih harum dan nikmat.” Mama si anak membaca buku harian anaknya, mengetahui anaknya begitu murah hati dan bersukacita mengundang orang lain meminum susu, mama ini merasa apa yang telah dia lakukan tidaklah tepat.

 

Seperti yang telah disebutkan: “Jika harta disebarkan, maka orang-orang akan berkumpul”, jika manusia memiliki kemurahan hati, barulah dapat memenangkan keharmonisan dengan orang lain, kehidupan dan karirnya juga akan berkembang. Dengan bermurah hati dan tanpa menjadi serakah, kita dapat memberikan teladan yang baik untuk anak-anak.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

 ( Seputar “Berinteraksi dengan orang lain” )

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

教化实例   ~ 【待人接物篇】

施比受更快乐

  

‘物虽小,勿私藏’,一是不贪,二是虽然是自己的东西也不要占为己有,应该懂得付出,然后培养孩子要有慷慨的态度。不然,孩子得到东西,只希望自己吃,他的心胸就会愈来愈狭窄。

 

有几位孩子一起上课,他们也住在一起。其中有一位孩子的母亲,拿了几罐牛奶来给他的孩子。跑到房间里面,告诉儿子说:‘这都是给你喝的。’唯恐其他的同学看到。于是孩子在喝这罐牛奶时,也偷偷摸摸的喝。而营养确实是补充了,但是对孩子的人格会形成不良的影响,他喝那几罐牛奶也不痛快,吸收状况也不会很好,因为要遮遮掩掩。

 

他们的老师很仔细观察到这一点,当天晚上就跟这位小朋友说:‘你有这么多瓶牛奶,何不与众同乐,好东西要与好朋友一起分享,你愿不愿意拿出来给大家喝?’结果孩子说:‘好!’其他的同学都很欢喜。此时一个很微妙的现象发生了,当我们很愿意付出时,就会唤醒很多人的欢喜心,所以大家都会替别人着想。当他牛奶倒得过多的时候,这些小朋友会说:‘好了,好了,其他的同学还没有喝到。’因此,每个人都有牛奶喝。

 

这几个同学要喝的时候,都一起说谢谢这位同学,所以他也很高兴,施比受更有福。当天晚上他在日记中写:‘今天请大家喝牛奶,觉得那一杯牛奶特别香,特别好喝。’他的妈妈看了日记,看到孩子这样慷慨,觉得请别人喝牛奶很欢喜,妈妈就觉得自己做得不恰当。

 

所谓‘财散则人聚’,人若有慷慨的胸怀,才能赢得人和,人生与事业才会有所发展。我们的慷慨、不贪着都可以给孩子做很好的榜样。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~