Thursday, 15 December 2022

138 Pokok Dari Etika Zaman Dahulu

Cerita Budi Pekerti 138

Pokok Dari Etika Zaman Dahulu

 

Etika berguru pada zaman dahulu terdapat di dalam sekolah tradisional Tiongkok, Ayah membawa anaknya datang memberi penghormatan kepada guru. Awalnya, si Ayah berada di depan dan anaknya di belakang, pertama, mereka membungkuk dan bersujud tiga kali sebagai penghormatan tinggi kepada Konfusius. Usai memberi penghormatan, mempersilahkan guru untuk duduk, si Ayah masih berada di depan dan anaknya di belakang, memberi penghormatan dengan membungkuk dan bersujud tiga kali.

 

Sebelum seorang anak berusia lima atau enam tahun, siapakah orang yang paling dia hormati? Dari pembicaraan anak-anak, kita dapat memahami apa yang ada di dalam hati mereka, tiap kali buka mulut pasti berkata Papaku yang bilang, Mamaku yang bilang. Setelah duduk di bangku sekolah, berubah menjadi ‘guruku yang bilang’. Kemudian setelah SMP, berubah menjadi ‘teman sekelasku yang bilang’.

 

Dalam tiap satu kurun waktu ini, Ayahbunda harus memainkan peran dengan sebaik-baiknya, guru juga harus berperan dengan baik, agar sikap menjadi seorang manusia baik yang sesungguhnya dari si anak dapat dipertahankan. Ayah yang begitu dia hormati, ternyata membungkuk dan bersujud tiga kali kepada guru, maka dalam sujud ini, hati hormat si anak akan sangat tinggi terhadap gurunya.

 

Belajar haruslah dapat meraih keberhasilan, mesti memohon dari hati yang tulus dan hormat, ada sebuah ajaran yang sangat penting dari Master Yin Guang ‘dengan memiliki satu bagian rasa hormat memperoleh satu bagian manfaat, dengan memiliki sepuluh bagian rasa hormat memperoleh sepuluh bagian manfaat’. Etika insan zaman dulu mempunyai pengaruh yang sangat luas, sedangkan orang zaman kini hanya melihat etika sebagai fenomena yang untuk diperlihatkan, sama sekali tidak mengerti makna dan hal pokok dari etika.

 

Dalam proses saya mengajar, pada tahun pertama saya menjadi wali kelas, ada seorang Oma berusia sekitar 60-70 tahun, cucu beliau lupa membawa sesuatu, Oma ini membantu si cucu membawakannya, benar-benar sayang banget sama cucunya. Si anak lupa membawa barangnya, sudah seharusnya diri sendiri yang bertanggung jawab. Kelas kami berada di lantai empat, jadi Oma inipun naik ke lantai empat, sampai nafasnya tersengal-sengal.

 

Pada saat itu, kebetulan si Oma bertemu denganku. Oma langsung membungkuk 90 derajat memberi hormat, beliau berkata: “Apa kabar Guru Cai!” Penghormatan ini memberiku kesan yang amat mendalam, sejak saat itu, kata ‘guru’ bertumpu di pundakku. Seorang lansia bisa membungkuk memberi hormat kepada kita dengan ketulusan yang sedemikian rupa, kita juga harus membalas membungkuk memberi hormat kepada beliau.

 

Saat itu saya menyadari bahwa pekerjaan mengajar sangatlah berat dan perjalanannya juga sangat panjang, jika tidak mengajar dengan baik, maka akan bersalah terhadap generasi penerus orang lain. Saya merasa bahwa, pada zaman dulu ketika melakukan tata cara penerimaan murid, apa yang dirasakan oleh guru-guru ini ketika duduk di sana dan orang lain berlutut memberi hormat tiga kali kepadanya? Gelisah, bagaikan duduk di atas serat kain yang menusuk.

 

Mengapa? Seorang insan terpelajar, bahkan niat untuk mengambil keuntungan dari orang lain pun tidak ada, terlebih lagi menerima penghormatan yang begitu besar dari orang lain, maka hatinya akan semakin gelisah. Kenapa mereka berbuat demikian? Demi mewujudkan hati hormat muridnya, guru-guru pada zaman dahulu sungguh tidaklah mudah.

 

Setelah menerima penghormatan ini, sepanjang waktu harus ingat bahwa, apabila saya tidak mendidik anak orang lain dengan baik, bagaimana membalas budi ayah si anak yang sudah melakukan penghormatan besar ini. Maka itu, dari perilaku guru dan murid pada zaman dahulu, kita dapat memahami jalinan budi antara guru dan muridnya, bahkan melihat salah satu moralitas dan kebajikan guru terhadap muridnya.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

古礼的本质

 

古代的拜师礼是在私塾里面,由父亲带着孩子来行拜师礼。一开始父亲在前面,孩子在后面,先对孔夫子像行三跪九叩首的大礼。拜完以后,请老师上座,也是父亲在前,孩子在后,给老师行三跪九叩首的礼。一个孩子五、六岁以前,最尊敬的人是谁?我们从孩子的言谈中,了解他的心理状况,开口都是我爸爸说,我妈妈说。去学校读书以后,变成我们老师说。再往后,上初中了,变成我的同学说。

 

在每一段期间内,做父母的要好好做,当老师的要好好当,让孩子正确的做人态度扎根下去。他如此尊敬的父亲,居然给老师行三跪九叩首,父亲如此尊重老师,所以这一拜下去,孩子对老师的恭敬心就会达到极处。学问要有所成就,必须从诚敬心去求,印祖有一句很重要的教诲,「一分诚敬得一分利益,十分诚敬得十分利益」。

 

古代的礼仪都有其深远的影响,而现代人只是看到礼仪的表面现象,并没有了解礼仪的意义与本质。我在从教的过程中,第一年带班,有一位老奶奶差不多已经六、七十岁,她的孙子忘记带东西,老奶奶就帮孙子拿来,爱孙心切。孩子忘记带东西,应该要自己负责任才对。我们在四楼,所以老人家爬上了四楼,气喘得很厉害。

 

此时,刚好见到我。老奶奶马上鞠了一个九十度的躬,她说:「蔡老师好!」这一躬鞠下去,给我的印象太深刻了,「老师」两个字从此就压在我的肩上。一个老人家能这样的诚敬,给我们鞠躬,我们要对得起老人家这一躬。我在那时深刻体会到,教学的工作任重而道远,不好好教就对不起人家的后代子孙。

 

我感觉到,从前行拜师礼时,这些老师坐在那里受人家三跪九叩,是什么感觉?如坐针毡。为什么?一个读书人,连占人家便宜的念头都没有,更何况受人如此大礼,更是诚惶诚恐。为什么要这样做?成就学生的恭敬之心,古代的老师真正不简单。接受此礼之后,时时刻刻要想着,我假如没把人家的孩子教好,如何对得起他的父亲行此大礼之恩?所以,我们可以从古代师生间的行为中,了解到师生的情谊,并看到老师对学生的一种道义、恩义。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~

 

Wednesday, 20 April 2022

137 Etika dan Hormat Menumbuhkan Kasih Sayang Persaudaraan

Cerita Budi Pekerti 137

Etika dan Hormat Menumbuhkan Kasih Sayang Persaudaraan

 

Saya pergi memberikan kelas ceramah selama lima hari di Gunung Tianmu, Hangzhou (Tiongkok). Ketika kami naik ke atas gunung, ada dua mobil datang mendekat dari arah depan, begitu melihatnya, kami langsung menepikan mobil ke samping, membiarkan mobil itu lewat dulu, oleh karena yang terlihat oleh kami adalah dua unit mobil. Mobil pertama lewat, orang-orang yang ada di dalamnya sangat bersukacita dan melambaikan tangannya ke kami, kami juga membalas lambaian tangan mereka.

 

Maka itu, ketika seseorang bersikap sopan, pasti akan membuat orang lain merasa seperti ada angin musim semi yang berhembus, jika bisa membuat orang lain bersukacita mengapa kita tidak melakukannya! Akhirnya sesaat kami menunggu, mobil yang kedua masih belum lewat juga, kami merasa sangat heran, lalu meminta seseorang pergi melihat sebentar. Ternyata mobil di depan sudah berhenti di sana dan juga sedang menunggu kami lewat, maka itu mobil kami pun melaju duluan, para penumpang di kedua mobil tersebut pun saling tersenyum. Ketika antara manusia bersikap sedemikian sopan dan saling menghormati, semua orang akan merasa sangat nyaman.

 

Sebelum naik ke atas gunung, kami sudah menyelidiki bagaimana kehidupan masyarakat di sana, orang-orang di Gunung Tianmu sangatlah bersahaja. Dari kehidupan keseharian kita juga selalu bisa menyadari bahwa, mengerti untuk mengalah agar jalan hidup kita dapat dilewati tanpa rintangan, tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas, ataupun konflik. Maka itu, “Jika ingin mendidik rakyat agar mengerti bagaimana bersikap sopan, rendah hati dan patuh, maka sejak usia dini sudah dididik bagaimana menghargai persaudaraan”, mulailah menerapkan menyayangi saudara dan hidup beretika dalam keluarga kita terlebih dahulu.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

礼敬生友爱

 

我到杭州天目山讲了五天的课。我们上山的时候,迎面来了两辆车,我们一看就主动靠在旁边,让它先过去,因为我们看到的是两辆车。第一辆车开过来,车上的人很欢喜对我们挥手,我们也对他们挥挥手。所以,当一个人有礼貌时,一定会让人感觉如沐春风,何乐而不为!结果我们等了一会儿,第二辆车还没有过来,我们觉得很奇怪,就请人去看一下。结果对面的车早就停在那里,也在等我们过去,所以我们就先开了过去,两边车上的人都露出了微笑。当人与人都如此礼敬,大家就会感觉得非常舒服。我们还没有上山以前,就已经考察那里的民情,天目山的人民很淳朴。我们从生活中也时时可以体会到,懂得礼让,才能使我们人生的大路畅通无阻,不至于会塞车、或引起冲突。所以,「教民理顺,莫善于悌」,我们先从家庭中来落实友爱,落实礼节。

 

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~

Tuesday, 19 April 2022

136 Tanpa Etika Akan Menumbuhkan Keegoisan

Cerita Budi Pekerti 136

Tanpa Etika Akan Menumbuhkan Keegoisan

 

Mari kita berpikir sejenak, jika hubungan antar manusia sudah tidak ada kesusilaan, dampak apa yang akan ditimbulkan? Saya pernah pergi mendaki ke Tembok Raksasa, ada beberapa gerbang hanya muat dilewati oleh satu kelompok turis saja, sedangkan kelompok lainnya mesti menunggu orang-orang di kelompok kami sudah lewat barulah mereka dapat melewatinya juga. Tepat pada saat melewati gerbang ini, banyak orang yang tidak mematuhi aturan, mereka berlari menyerobot masuk. Akibatnya apa yang terjadi? Semua orang menjadi tertahan di dalam gerbang ini.

 

Guru kami melihat ke dalam dan mendapati begini tidaklah baik, oleh karena orang-orang di belakang tidak memahami keadaan di depan, mereka akan terus mendorong dan mendorong ke depan, pada akhirnya mungkin akan terjadi sesuatu. Guru kami segera maju ke depan dan mulai memberi arahan, memberitahu mereka yang menyerobot antrian agar segera mundur ke belakang, orang-orang itu melihat ke arah kami, mereka mengira kami dari kantor manajemen Tembok Raksasa, kemudian barulah kerumunan ini menjadi longgar.

 

Ada saatnya, jika memang harus maju ke depan yah sudah seharusnya maju ke depan, jika tidak, mungkin akan terjadi hal-hal di luar dugaan, maka itu memanfaatkan momen secara tepat untuk menyelesaikan sesuatu sangatlah penting. Sesungguhnya, jika tanpa kesusilaan, manusia akan mengutamakan kepentingan dan keuntungan diri sendiri, dan konflik yang serius mungkin saja akan terjadi.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

无礼长自私

 

我们来思考一下,假如人与人的交往没有礼节,会出现哪些情况?我曾经去爬长城,有些关口只能容纳一方游客过往,另一方的游客要等我们这边的人过去才能通行。就在过此关口的时候,很多人不守规矩,就跑到对面的路。结果发生什么事?整个人群就阻塞在这个关口里面。我们中心的老师在里面一看,发现这样不行,因为后面的人不了解这里的情况,会一直往前挤,另外一边也一直往前挤,到时可能会有情况发生。我们的老师马上站出来开始指挥交通,叫那些插队的赶快退回去,那些人都看着我们,以为我们是长城管理处的,后来才疏通开了。有时,该站出来的时候还是要出来,不然可能会发生意想不到的结果,所以时机点很重要。确实,没有礼节,人与人就会自私自利,还可能发生严重的冲突。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~

 

Monday, 18 April 2022

135 Tidak Mengundang Kecurigaan Orang Lain

Cerita Budi Pekerti 135

Tidak Mengundang Kecurigaan Orang Lain

 

‘Tidak membungkukkan badan di ladang orang lain, tidak memakai topi di bawah pohon’ makna dari kedua kalimat ini adalah, janganlah mengikat tali sepatu di ladang orang lain, oleh karena si petani melihat kamu berjongkok ke bawah dari kejauhan, sangat ada kemungkinan seolah-olah kamu ingin mencuri semangkanya. Jika di bawah pohon buah kamu merapikan topi, maka kelihatan seperti kamu sedang ingin memetik buah, kedua hal ini untuk menghindari kecurigaan pemiliknya yang mengira kita hendak mencuri hasil kebunnya.

 

Masih ada sebait peribahasa berkata bahwa: “Jangan melihat ke bawah sumur yang dalam saat berada bersama dengan orang lain”, jika hanya berdua, maka jangan pergi melihat sumur yang dalam. Mengapa? Apabila dia tidak berhati-hati dan jatuh ke dalam sumur saat melihatnya, mungkin akan ada orang yang akan berkata, apakah kamu yang telah mendorongnya?

 

Barangkali pihak yang jatuh itu berasal dari keluarga kaya raya, maka ini akan mengundang perkara siapa yang benar dan siapa yang salah. Ini untuk mengajari kita agar lebih peka sedikit, sedapatnya menghindari kemungkinan dicurigai, menghindari prasangka yang tidak perlu.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

瓜田不纳履  李下不整冠


这两句话的意思是说,在种瓜的田地不要系鞋带,因为农夫在远处看,你蹲下来,很可能像是要偷他的西瓜。假如在李树下整帽子,就好像要摘他的李子一样,这都是避嫌。还有一句谚语说:「两人不看深井」,只有两个人,就不要去看深井。为什么?假如他看的时候不小心掉下去,很可能会有人说,是不是你把他推下去的?说不定对方又是家财万贯,这就会招惹是非。这是教我们要敏锐一点,有可能会被怀疑的都尽量避开,避免不必要的猜疑。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~

 

134 Dapat Dipercaya Sama Pentingnya Dengan Kehidupan


Cerita Budi Pekerti 134

Dapat Dipercaya Sama Pentingnya Dengan Kehidupan

 

Saya mempunyai seorang teman semasa kecil, karena tidak tahan melihat orang lain makan es lilin, dia pun pergi mencuri sejumlah uang Papanya, lalu berlari membeli es krim. Mata Papanya sangat jeli, setelah melihatnya, dia segera membuntuti anaknya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Alhasil, setelah membeli es krim dan hendak melahapnya, begitu menengadah dan melihat Papanya, dia pun gemetar ketakutan.

 

Tanpa berkata apapun, Papanya membawanya pulang ke rumah, lalu memberi pelajaran kepadanya. Kali ini agar dia ingat dan sepanjang hidup tidak pernah melupakannya, sehingga sewaktu melewati tempat penyimpanan uang dia akan gemetaran, takkan berani lagi bertindak gegabah.

 

Kemudian dia beranjak dewasa dan bekerja di daerah lain, tinggal di asrama bos-nya dan juga agak jauh dari rumahnya. Di pagi hari mesti bantu menyapu, ketika sedang menyapu, tiba-tiba dia melihat di lantai ada uang 100 yuan, 200 yuan, dia pun mengambil dan menyerahkannya pada nyonya bos. Setelah melewati satu kurun waktu, aneh mengapa uang di lantai berubah menjadi 300 yuan, 500 yuan, dia mengambil uang itu dan menyerahkannya lagi ke nyonya bos. Dia bilang terkadang uang yang ada di lantai bisa lebih dari 1000 yuan.

 

Dia bekerja di perusahaan ini, meskipun jenjang pendidikannya tidak tinggi, namun bos memberinya peluang dan membuat pengecualian baginya agar dia dapat berpartisipasi dalam jalur studi lanjutan. Pada umumnya para mahasiswa-lah yang boleh ikut serta, namun bosnya membiarkannya pergi.

 

Dia sudah bekerja dengan sangat baik dan melayani perusahaan ini selama bertahun-tahun. Kemudian dia berpamitan pada bosnya untuk keluar dari perusahaan dan membuka toko. Si bos pun mengundangnya makan malam sebagai jamuan perpisahan. Usai makan malam, dia berkata pada bosnya: “Saya mempunyai satu hal yang ingin ditanyakan, mengapa di rumah kalian seringkali terdapat uang di lantai?” Si bos pun tertawa, dia berkata: “Kamu sebagai orang luar tinggal di rumah kami, bagaimana saya tahu seperti apa karakter diri kamu? Uang-uang itu memang sengaja diletakkan.”

 

Apabila moralitas seseorang tidak baik, sangat ada kemungkinan sebuah peluang baik akan rusak karenanya, maka itu ‘dapat dipercaya’ sama pentingnya dengan hidup seseorang.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

信用和生命同样重要

 

我有一个朋友,小时候看到别人在吃冰棒,忍不住诱惑就去偷了他爸爸一点钱,跑去买雪糕吃。他的父亲眼睛很厉害,看到了,立刻跟在后面一睹究竟。结果他已买好正准备要吃,抬起头看到他爸爸,吓得直发抖。他爸爸话也没说,把他带到家里,吊起来狠狠的修理一顿。这一次让他记住了,终身不忘,让他经过放钱的地方都会发抖,不敢再轻举妄动。

 

后来他长大了,到其他地区去工作,住在老板家的宿舍,离家里也有一段距离。早上要帮忙打扫,在打扫的过程中,突然发现地上有一百块、两百块,他就捡起来交给了老板娘。过了一段时间,奇怪为何变成三百块、五百块,他又把钱捡起来交给老板娘。他说曾经还有捡到超过上千块。他在这一家公司工作,他的学历虽然不高,但是老板都把最好的机会,进修的管道,都破例让他参加。一般都是大学生才可以去,但是老板都让他去。

 

在这个公司服务了很多年,也表现得很好。后来他要出去开店,跟老板辞行。老板就请他吃饭,为他饯行。吃完饭之后,他就跟老板说:「我有一件事想要请教一下,你们家为什么常常可以捡到钱?」老板就笑了,他说:「你一个外人住到我们家来,我怎么知道你的品行如何?那些钱是故意放的。」假如一个人的德行不好,很有可能把一个好机会断送了,所以信用跟一个人的生命同等重要。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~

 

Friday, 1 April 2022

133 Sepanjang Hidup Memetik Manfaat Dari Didikan Guru

Cerita Budi Pekerti 133

Sepanjang Hidup Memetik Manfaat Dari Didikan Guru

 

Saya mempunyai seorang sahabat karib, yakni teman sekelas yang duduk di sekolah dasar 20 tahun yang silam. Saya menyadari istrinya selalu berkata: “Guru kami bilang, guru kami bilang...” seringkali menyebutkan guru sekolah dasarnya. Saya berpikir dalam hati, saya takkan merasa aneh jikalau yang membahas gurunya adalah seorang anak yang berusia 5-6 tahun. Ini adalah orang yang berusia 20-an tahun, masih sering membicarakan tentang ‘Apa yang dikatakan guruku’, maka itu saya merasa sangat heran. Dari sini dapat diketahui bahwa pengaruh guru terhadap dirinya tidak kalah besarnya dengan pengaruh Ayahbunda, sehingga tumbuh hati hormat terhadap gurunya.

 

Saya pun iseng berkata padanya: “Apakah saya boleh bertemu dengan gurumu?” Gurunya telah mengajar lebih dari 30 tahun, seorang guru perempuan. Dia berkata: “Baik, saya akan pergi tanyakan dulu kepada guru kami.” Malam itu juga saya merasa diriku terlalu mendadak, masih belum mengenal gurunya, tapi sudah minta pertemuan, diri sendiri jadi merasa tak enak hati.

 

Saya pun menelepon istri sahabatku ini: “Saya pikir tidak usah saja ya! Lain kali ada kesempatan baru dibicarakan lagi.” Dia bilang: “Saya sudah bilang ke guru kami, guru kami berkata bahwa orang seperti kamu harus segera memasuki dunia pendidikan, jadi beliau telah memutuskan ingin bertemu denganmu.” Demikianlah jodoh ini terjalin.

 

Pada Hari Minggu itu, teman sekelasku mengendarai mobil datang menjemputku, kemudian menjemput guru istrinya. Jodoh manusia sungguh menakjubkan, ternyata rumah gurunya hanya berjarak 500 meter dari rumah kami, seperti kata pepatah ‘jika jodoh belum tiba, meskipun ketemu juga tidak saling kenal’. Setelah masuk ke dalam mobil, gurunya menoleh ke belakang, kalimat pertamanya sudah memberiku kejutan yang benar-benar bermakna, dia bilang: “Selama lebih dari 30 tahun saya mengajar, murid-murid saya telah mengajariku banyak hal.”

 

Bagi kita yang masih belum pernah mengajar, kata-kata seperti ini hampir tidak pernah terdengar sebelumnya, umumnya guru akan melemparkan semua kesalahan pada anak-anak. Namun yang dia rasakan ini sungguh bermakna, oleh karena berbagai kondisi yang dialami bersama murid-muridnya, telah meningkatkan kebijaksanaan dan pengalaman mengajarnya. Ketika seorang guru memperlakukan murid-muridnya dengan sikap sedemikian rupa, tentu saja kesan murid-murid terhadapnya juga sangat mendalam dan akan sangat berterima kasih kepadanya.

 

Dia lanjut berkata: “Saat murid melakukan kesalahan, saat itulah waktu yang tepat bagi kita untuk mendidiknya, jadi tidak boleh sembarang mengumbar emosi.” Dari pengalaman guru ini saya belajar bahwa, apabila murid-murid ‘sekolah tinggi guru’ masih belum lulus kuliah dan sebelum menerapkan praktek mengajar, bisa mendapatkan didikan dari guru yang sungguh berpengalaman ini, maka perjalanan berliku-liku dalam karir mengajarnya di masa mendatang akan berkurang, dan jika dia memiliki sikap benar, maka arah tujuannya juga akan benar.

 

Maka itu, saya sangat memahami bahwa dunia pendidikan harus sangat mengutamakan pendidikan kesusilaan, asalkan dapat mengutamakan pendidikan kesusilaan, barulah pengalaman yang berharga ini dapat diwariskan dari generasi ke generasi turun temurun. Jika tanpa adanya pendidikan kesusilaan, begitu guru-guru muda ini lulus kuliah, melihat guru-guru tua ini mereka akan berkata: “Buku yang saya baca sekarang, tak satupun dari kalian yang pernah membacanya.”

 

Begitu keangkuhan hati muncul, apakah para senior masih dapat mendidiknya? Tidak mungkin bisa. Oleh karena mereka tidak akan menerima didikan dari kita.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

良师令人终生受益

 

我有个很老的朋友,是二十年前的小学同学。我发现他的太太总是说:「我们老师说、我们老师说…。」常常提到她的小学老师。我心想,假如是一个五、六岁的孩子,我不会感到意外。已经是二十多岁的人,还常常把「我的老师说什么」挂在嘴上,我就很惊讶。由此可知,老师给予她的影响,不亚于她的父母,所以对她的老师生起崇敬之心。

 

我就脱口而出:「我是否可以跟你的老师见见面?」她的老师已经教书三十多年,是一位女老师。她就说:「好,我去问问我们老师。」当天晚上我觉得自己太唐突了,还不认识她的老师,就提出要求,自己觉得很不好意思。我就打了一通电话给他的太太说:「我看算了!下次有机会再说。」她说:「我已经跟我们老师说了,我们老师说像你这样的人,要赶快进入教育界,所以她已经决定要跟你见面。」因缘就如此促成了。

 

那个星期,我的同学就开着车子来接我,然后去接他太太的老师。人生的缘分相当奇妙,原来她的老师跟我们家只差五百公尺,所谓缘未到,纵使见面也不相识。上了车以后,她的老师回过头来,第一句话就给我很深的震撼,她说:「我教书三十多年来,我的学生教了我很多东西。」对我们还没有任教的人来讲,这样的言语几乎是闻所未闻,一般老师的形象都是指着孩子,你这里错了、你那里错了。但是她这种深刻的感觉,就是因为孩子的种种情况,提升了她的智慧,提升了她教学的经验。当一个老师以这样的态度面对孩子,当然她的学生对她的印象就非常深刻,也非常感恩。

 

她接着又说:「学生犯错的时候,就是我们教导他的时机出现了,所以不可以乱发脾气。」我从这样的经历中体会到,假如师范院校的学生,在还没有踏出校园,还没有任教以前,就能得到这些非常有经验老师的教诲,在他以后教学的生涯中,就可以少走很多弯路,而且心态一正,方向就正。所以,我深刻体会到,教育界一定要非常重视伦理,只有重视伦理,才能把这些宝贵的经验一代一代往下传。假如没有伦理,我们这些年轻老师一毕业,看着这些年老的老师还说:「我现在读的书,你们都没读过。」傲慢心一起,长者会不会教?不可能,因为我们不会接受。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~

 

132 Memahami Etika Kehidupan

Cerita Budi Pekerti 132

Memahami Etika Kehidupan

 

Ada sebuah sekolah sedang menyelenggarakan wisata belajar, ketika naik ke bus, banyak guru laki-laki duduk di depan, di antaranya ada seorang guru perempuan yang pernah belajar ‘Di Zi Gui’, ingin menegur namun juga tidak leluasa, jika langsung menegur bahwa apa yang dia lakukan itu salah, mungkin dia akan marah karena malu. Maka itu, guru harus bersungguh-sungguh mempelajari ‘Di Zi Gui’, jika tidak, kemungkinan ucapan dan tindakan akan bertentangan dengan pendidikan.

 

Seperti yang dikatakan ‘Memahami tata krama dalam menjalani kehidupan keseharian’, dengan tutur bahasa yang halus, guru perempuan ini berkata pada mereka: “Dahulukan kaum wanita, kalian pindah ke belakang ya.” Kemudian ada seorang guru yang usianya lebih tua naik ke bus, guru perempuan ini segera berdiri dan mempersilahkannya duduk. Ketika ada satu orang bertindak memberi teladan, hati hormat orang lain juga akan tumbuh ke permukaan. Maka itu, berada di kelompok mana pun, kita harus selalu memperagakan teladan kepada orang lain.

 

Selain itu, begitu masuk ke kamar hotel, banyak orang menyalakan semua lampu yang ada di sana. Mengapa semua lampu dinyalakan? Oleh karena tidak menghamburkan uang mereka sendiri. Apabila seseorang berbuat apa saja adalah demi uang, maka dia akan melakukan banyak hal yang akan mengurangi pahalanya sendiri. Lampu ini akan menyala, darimana energinya berasal? Listrik. Listrik berasal darimana? Energi listrik, air, dan begitu banyak cara untuk menghasilkan listrik, dan semua metode ini harus memboroskan sumber daya alam. Semakin boros digunakan oleh generasi sekarang, semakin tidak cukup untuk generasi berikutnya.

 

Seringkali saya bilang, dalam sejarah umat manusia, generasi mana yang akan dimarahi habis-habisan oleh generasi berikutnya? Yakni generasi kita ini. Dapat diprediksi bahwa orang-orang yang hidup pada 100 tahun mendatang pasti akan marah: “Air apa yang diwariskan oleh leluhur kita? Udara apa yang diwariskan untuk kita? Yang mereka wariskan adalah angkasa yang sudah rusak, semua yang tersisa untuk kita hanyalah tanah yang sudah tercemar oleh pestisida, akibatnya kita tidak bisa bertahan hidup di bumi ini.”

 

Pikirkanlah bagaimana leluhur ribuan tahun lalu memperlakukan kita, semua yang diwariskan adalah kebijaksanaan hidup yang terbaik dan paling berharga. Maka itu, kita harus menjadi seorang senior, leluhur dengan teladan yang baik, barulah kelak tidak merasa bersalah terhadap anak cucu kita.

 

Guru yang satu ini juga tidak langsung menegur mereka, bagaimanapun jika orang lain menyalakan lampu, kita tinggal mematikannya saja. Maka itu, sebagai guru harus selalu ingat bahwa semua ucapan dan tindakan sudah seharusnya menjadi teladan yang baik bagi murid, masyarakat dan khayalak ramai. Banyak sekali guru yang akan berkata: “Kalau begitu bukankah sangat sulit menjadi guru?”

 

Sesungguhnya, orang yang berkata begini masih belum benar-benar berusaha menerapkan ajaran insan suci dan bijak; apabila dia benar-benar telah menerapkannya, maka tentu saja tidak akan berkata demikian, oleh karena ajaran insan suci dan bijak benar-benar bisa membuat hidupmu indah sempurna. Ketika anda benar-benar hidup menuruti semua etika ini, tubuh anda akan sehat, anda akan hidup dengan sangat leluasa. Ketika semua sikap hormat telah mengalir keluar dari dalam hati, maka saat melakukannya, anda akan merasa sangat nyaman dan begitu bebasnya, sedikitpun tidak dibuat-buat.

 

Oleh karena mereka tidak mengerti, barulah bisa muncul kesalahpahaman, karena itulah harus bergantung pada kita untuk memperagakan teladan yang lebih baik lagi, supaya orang-orang merasa bahwa insan yang mempelajari ajaran insan suci dan bijak selalu penuh kegembiraan di hatinya, berinteraksi dengan orang lain juga sangat harmonis. Meskipun anda mempelajari buku Klasik ajaran insan suci dan bijak, namun jangan belajar sampai akhirnya menjadi seraut muka pare, sehingga orang lain menjadi tidak berani belajar lagi.

 

Kita semua mewakili nama Konfusius, nama insan suci dan bijak, maka semua tindakan kita harus sering-sering dipoles biar mengkilap. Selalu mempergunakan sikap ‘hari demi hari harus semakin bagus’ , guna mengembangkan etika moral dan pengetahuan diri sendiri, juga selalu berharap dengan tindakan nyata ini dari waktu ke waktu bisa membangkitkan satu bagian hati hormat, kemuliaan dan hati welas asih orang lain.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

人情练达皆文章

 

有一个学校举办旅游,搭车时,很多男老师就坐前面,其中有一个女老师学过《弟子规》,但也不方便直接指责他们,若直接说他做错了,他可能会恼羞成怒。所以,老师都要好好学习《弟子规》,不然言语、行为可能都会起反面的教育。

 

所谓「人情练达皆文章」,她就运用言语的艺术,跟他们说:「女士优先,你们往后走。」后来有年长的老师上来了,这位女老师立刻就站起来让坐。当有一个人做出来,其他人的恭敬心也就提起来。所以,我们在任何团体,处处要表演给人家看。

 

除此之外,他们一进饭店房间后,很多人把所有的灯统统打开。为什么统统打开?因为不花自己的钱。假如一个人无论做什么事都是为了钱,就会做出很多折损自己福报的事。这些灯会发亮,能源是从哪里来的?电。电又从哪里来的?电力、水力,有很多发电的方法,而所有发电的方法都必须耗损地球的能源。这一代使用的愈浪费,下一代就愈缺乏。

 

我常常说,自有人类历史以来,会被下一代骂得很惨的是哪一代?就是我们这一代。可以预见未来一百年后的人一定会骂:「我们的祖宗留给我们的是什么水?留给我们的又是什么空气?留给我们的是已经被破坏的天空,留给我们的统统是那些喷了农药的土地,致使我们在此地球上都无法生存。」想想几千年的老祖宗如何对待我们,都留最好的,最宝贵的人生智慧。所以,我们要做一个好榜样的长者、祖宗,才对得起后辈儿孙。

 

这位老师也没有直接指责他们,反正别人开灯,我们关掉就好了。所以,当老师的要时时想到,所有的言语、行为都应该是给学生、给社会大众做好榜样。很多老师会说:「那当老师不是很辛苦?」其实,讲这种话的人都是还没有真正去力行圣贤教诲;假如他真正做到了,就绝对不会这样讲,因为圣贤教育是让你的生活真正过的美满。当你真正依照这些礼节去生活,你的身体会很健康,你会过得很轻松。当这些恭敬的态度已经内化了,做起来就会觉得很舒服、很自在,一点都不造作。

 

因为他人不了解,才会产生这些误解,因此也要靠我们大家去做更加精彩的表演,让人觉得读圣贤书的人都是笑容满面,与人相处也很融洽。虽然你在学习圣贤经典,但不要学到最后变成一张苦瓜脸,那人家看了都不敢学了。我们是孔夫子的招牌,是圣贤人的招牌,要常常把它擦亮。时时用「苟日新,日日新,又日新」的态度,来长养自己的道德和学问,也时时期许以身教去带动他人的那一分恭敬心、那一分仁慈之心。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~