Friday, 24 December 2021

123 Tekad Guru Adalah Tekad Diri Sendiri

Cerita Budi Pekerti 123

Tekad Guru Adalah Tekad Diri Sendiri

 

‘Tekad guru adalah tekad diri sendiri’, guru-ku Master Chin Kung selalu menempatkan semua tekad guru beliau menjadi tekadnya sendiri. Beliau sudah berusia 80 tahun, namun masih berkunjung ke berbagai belahan dunia guna menyebarluaskan Ajaran Sukhavati, demi perdamaian dunia, beliau tidak berhenti sibuk ke sana kemari.

 

Suatu kali saat sedang berceramah, beliau berkata: “Kalian anak-anak muda mesti membangkitkan hati memberi manfaat bagi para makhluk, usiaku telah senja, masih saja sibuk di dunia ini, apakah ada anak muda yang bersedia mengabdikan dirinya, berbuat lebih banyak untuk masyarakat, negara dan dunia ini. Jika kalian bersedia, saya pun bersedia bersujud pada kalian.”

 

Saat itu ketika mendengar perkataan beliau, kami sebagai murid sungguh merasa sangat malu, dapat bertemu dan mendapat bimbingan dari guru yang begitu baik, sudah sepatutnya dihargai.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

师志如己志

 

我的师长释净空教授是「师志如己志」,把老师的志向完全当作自己的志向。他已经八十岁了,还在世界各地为了宗教的融合,为了世界的和平,仍旧不断奔波。有一次老人家在讲课的时候提到,他说:「你们这些年轻人要发利益众生之心,我年纪都这么大了,还在全世界奔波;有没有哪一位年轻人愿意出来,多为这个社会、国家、世界多做些事。假如你们愿意,我愿意给你们磕头。」当时听到师长这样的谈话,我们做学生的确实感到非常的惭愧,能遇到这样的好老师指导,应该珍惜。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~

 

122 Menghormati Guru dan Menjunjung Ajaran

Cerita Budi Pekerti 122

Menghormati Guru dan Menjunjung Ajaran

 

Pendidikan orang Tionghoa lebih menekankan pada “berguru” yakni ajaran yang disampaikan oleh guru kepada muridnya. Guru-ku Master Chin Kung, ketika tiba di Taichung, beliau ingin belajar dari Upasaka Li Bing-nan, Guru Li berkata padanya: “Ada 3 syarat dariku, jika kamu bisa mematuhinya, barulah saya akan mengajarimu”. Syarat pertama adalah hanya boleh mendengar perkataan seorang guru saja; kedua adalah semua buku-buku yang akan dibaca harus ada persetujuan dari guru barulah boleh dibaca; ketiga adalah segala apa yang sudah kamu pelajari sebelumnya, satupun tidak akan saya akui. Kala itu Master Chin Kung sudah mulai berceramah, tetapi Guru Li malah tidak mau mengakui semua yang sudah beliau pelajari.

 

Mari kita lihat ketiga persyaratan ini. Kita tidak boleh hanya melihat adanya aturan yang ketat, namun harus melihat dampak dan manfaat dari aturan ini, sehingga kita bisa dengan tenang mematuhinya. Mengapa syarat pertama hanya boleh mendengar perkataan seorang guru saja? Oleh karena kita masih belum menyelami ajaran yang sebenarnya, dan tidak memiliki kemampuan untuk membedakan benar dan salah, semakin banyak hal yang kita pelajari, pada akhirnya akan bingung sendiri.

 

Mendengar ucapan satu guru adalah satu jalan, dua guru dua jalan, tiga guru adalah persimpangan tiga, empat guru menjadi persimpangan empat. Mari amati dengan cermat orang-orang yang suka membaca di sekitar kita, apakah kamu perhatikan bahwa setelah dia membaca 3-5 tahun, kemungkinan pola pikirnya akan semakin kacau saja. Maka itu, ‘Proses belajar mengajar menekankan pada memfokuskan diri’, belajar dan mengajar merupakan satu koin dua sisi, belajar mesti ditekankan pada terfokus.

 

Syarat kedua, semua buku yang ingin dibaca sudah pasti harus ada persetujuan dari guru, itu adalah bentuk kepedulian terhadap murid, agar pikiran si murid tidak kacau dan bisa terfokus. Dengan pikiran terfokus barulah ada hati yang tenang, dengan hati yang tenang, kebijaksanaan barulah akan terbuka. Syarat ketiga, semua yang sudah dipelajari, satupun takkan diakui, apa tujuannya? Seperti kata pepatah ‘Setengah botol cuka akan nyaring bunyinya’, artinya orang yang setengah hati paling sukar dididik.

 

Maka itu, Guru Li ingin beliau (Master Chin Kung) melepaskan semua yang sudah dipelajari, mengosongkan semua yang ada di hati, menggunakan sebutir kerendahan hati menerima ajaran, dengan begitu barulah mampu belajar dengan baik. Oleh karena itu, ketiga syarat ini mempunyai makna yang sangat luas dan mendalam.

 

Guru-ku (Master Chin Kung) menyetujuinya, setelah dijalani selama 3 bulan, pikiran menjadi semakin suci, pikiran yang suci dapat menumbuhkan kebijaksanaan dan pencerahan. Maka itu, beliau berkata pada Guru Li: “Saya tidak hanya akan menjalaninya 5 tahun, tetapi saya ingin menggandakannya menjadi 10 tahun.” Andaikata kita ingin berguru pada insan suci dan bijak terdahulu, juga harus melaksanakan ketiga syarat ini, tidak boleh membaca beragam jenis buku, mesti mengikuti cara lama dari insan bijak terdahulu. Jika tidak, mungkin akan ‘Tidak mendengar ucapan insan bijak, kerugian ada di depan mata’.

 

Jika kita ingin berguru, maka baik-baiklah mengikuti satu orang guru saja, kata ‘mengikuti’ ini bukan berarti dengan raga mengikuti, namun mesti mengikuti dengan hati, jika guru mengajarkan satu kalimat, maka kita harus segera menerapkan satu kalimat ini. Maka itu, apakah kita dapat belajar dengan baik mengikuti ajaran insan suci dan bijak, yang paling penting adalah mesti meningkatkan ketekunan belajar diri sendiri, memperlakukan buku Klasik, para sahabat dan kalyanamitra dengan hati penuh hormat.

 

Dikutip dari: Ebook “Cerita Budi Pekerti”

(Kompilasi Seputar Kehidupan)

Pembicara: Guru Cai Li-xu

Edisi: Tahun 2008

 

【生活集锦】

尊师重道

 

中国的道特别强调师承。我的老师释净空教授,他到台中就教于他的老师李炳南老居士,李老师对他说:你要跟我学有三个条件,你能遵守,我才能教你。第一是只能听老师一个人讲;第二是所有要看的书都要经过老师同意才能看;第三是你以前所学的我一概不承认。释净空教授那时已经在讲课,他的老师却说,你以前所学一概不承认。

 

我们细看这三条。我们不能只看到严格的规定,要看规定所带来的影响和利益,我们才能安心遵守。为什么第一条是只能听老师一个人讲?因为我们还没有契入真实学问,没有辨别是非的能力,你接触的东西愈多,到最后会无所适从。听一个老师是一条路,听两个老师是两条路,听三个老师是三岔路口,听四个老师是十字街头。

 

我们细细去观察周围很多喜欢看书的人,他看了三年、五年,你是否发觉他的思考可能愈来愈混乱。所以,「教之道,贵以专」,教跟学是一事之两面,学之道也要「贵以专」才行。第二条是所接触的书一定要老师同意,那是对学生的爱护,让他的心专注,不杂乱。专注才有定,定才能开智慧。第三条是以前所学一概不承认,用意何在?所谓半瓶醋响叮当,半吊子最难教。

 

所以,老师要他全部放下,把心中的东西倒空,用一个虚心谦卑的态度来受教,这样才能学得好。因此,这三个条件有很深远的意义。我的师长答应了,他守了三个月后非常高兴,心愈来愈清净,而清净心能生智慧,能生觉照。所以,他跟老师说:「我不止要守五年,我要再加一倍,守十年。」我们跟着古圣先贤学习时,也一定要做到这三个条件,不能看一大堆杂书,一定要遵循老路子走,不然可能会「不听老人言,吃亏在眼前」。

 

我们要找老师,要跟着老师好好学习,这个「跟」不是身体跟,而是心要跟,老师教一句,我们就要去落实一句。所以,我们能否跟圣贤人学得很好,最重要的是要好好提升自己的好学、恭敬的心境,来对待经典,对待善友,对待善知识。

 

【德育故事 ~ 小故事 真智慧】

         ~蔡礼旭老师 讲述~